BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tahun ini tetap merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 1 Tahun 2021 dan akan ditindaklanjuti dengan peraturan daerah atau keputusan gubernur yakni sistem zonasi.
Kepala Bidang Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Muchlis, mengatakan sebelum ada perubahan dan tetap menerapkan sistem zonasi selama PPDB. “Sekarang ini kami bersama dengan para pengawas, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) masih merancang peraturan tersebut,”katanya, Jumat (26/2/2021).
Pihaknya mengatakan, pada dasarnya mekanisme PPDB SMA tahun ini masih menggunakan sistem zonasi, tidak ada perubahan. Terkait tata cara pelaksanaannya karena masih dalam masa pandemi, akan diselaraskan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.
“Tidak mungkin nanti dari pemerintah minta terapkan PPDB daring, tetapi kebijakan dari level bawah maunya luring. Olehnya itu kebijakan ini akan kami selaraskan dengan kebijakan pemerintah,”jelasnya.
Muchlis berharap, PPDB tahun ini berjalan dengan lancar sesuai dengan yang diharapkan, dan semua peserta didik terutama yang berada di zonasinya bisa terakomodir. Muchlis juga menyingung soal Asesmen Nasional (AN) yang menurutnya mekanisme pelaksanaan AN itu sudah disoalisasikan di beberapa tingkatan, termasuk oleh LPMP dan di Disdikbud Sulteng.
“Namun saya mendapatkan surat dari Direktorat Kemendikbud RI yang menangani AN, InsyaAllah pada 25-27 Februari akan ada rapat di tingkat nasional, melalui pertemuan itu akan kita lihat perkembangannya, tentunya hasil dari pertemuan itu nantinya akan menjadi rujukan kami,” ujarnya.
Muchlis mengatakan, AN rencananya dilaksanakan September, dan tujuanya adalah untuk mengukur kemampuan literasi dan karakter. “Jadi bukan untuk mengukur prestasi siswa kelas tiga, tetapi mengukur kinerja sekolah. Nanti hasil asesmen ini akan dijadikan dasar atau data nasional terkait dengan mutu pendidikan di Indonesia,” terangnya.
Pihaknya berharap dalam AN itu sekolah melakukan apa adanya, agar diketahui betul-betul seperti apa kondisi pendidikan di Indonesia, khususnya di Sulteng. UTM