Puluhan Siswa SMA Karuna Dipa Melawat ke Situs Bersejarah di Donggala

KARUNA DIPA-1d251f70
Rombongan berfoto bersama di depan gedung bekas Chung Hoa School. FOTO: ANDRIFAL LATOMARIA

DONGGALA, MERCUSUAR – Sebanyak 28 siswa bersama 2 guru pendamping Sekolah Menengah Atas (SMA) Karuna Dipa Palu, melakukan lawatan sejarah ke kawasan Kota Tua Donggala, Sabtu (22/10/2022), dengan mengusung tema “Menumbuhkan Kesadaran Sejarah Melalui Pembelajaran Sejarah Lokal”.

Beberapa tempat yang menjadi objek lawatan, antara lain: bekas Kompleks Pusat Koperasi Kopra Daerah (PKKD), bekas rumah Asisten Residen Donggala, gedung bekas Chung Hoa School, dan kompleks pelabuhan Donggala.

Adi Setiawan, guru pendamping kegiatan, mengatakan bahwa lawatan ini merupakan bagian dari materi mata pelajaran Sejarah Indonesia, khususnya bagi Siswa kelas XI. 

“Di kelas XI, salah satu materinya adalah kolonialisme dan imperialisme. Dalam buku teks sekolah nyaris tidak ada materi sejarah yang membahas tentang Sulawesi Tengah di masa itu. Ini bisa menimbulkan jarak emosional dan intelektual antara bahan ajar dan siswa itu sendiri. Dengan lawatan ini, saya harap, setidaknya siswa punya imajinasi yang tepat tentang kolonialisme. Donggala menjadi tempat yang pas untuk itu,” terang Adi.

Selain mengunjungi objek kolonial, rombongan juga mengunjungi Chung Hoa School, sekolah Tionghoa yang ditutup pada 1966. Meskipun bukan bagian langsung dari periode kolonialisme, Adi menerangkan ada alasan khusus tentang objek tersebut. 

“Saya mendapati adanya hubungan historis antara Yayasan Karuna Dipa dan Chung Hoa School. Beberapa pendiri Kardip pernah bersekolah di sana, baik yang lulus maupun yang dipaksa berhenti saat sekolah itu ditutup. Siswa Kardip harus tahu tentang ini, terutama persepsi orang Tionghoa mengenai pentingnya pendidikan,” jelasnya.

Keane, salah seorang siswa yang turut serta dalam kegiatan, bercerita mengenai kesan yang diperoleh selama kunjungan. 

“Seru, Pak. Kita kayak jadi lebih mengerti. Kebetulan keluargaku banyak di Donggala. Akong-ku [kakek, red.] juga pernah sekolah di sini [Chung Hoa School, red],” tutur siswa kelas XI tersebut.

Sementara itu, pemerhati sejarah Donggala, Jamrin Abubakar dan Andrifal Latomaria, menyambut baik kedatangan rombongan. Keduanya juga turut serta membersamai rombongan sebagai pemandu yang mengisahkan riwayat setiap objek kunjungan. */JEF

Pos terkait