JAKARTA, MERCUSUAR – Rektor Universitas Tadulako (Untad), Prof. Dr. Ir. Mahfudz, MP, ikut menandatangani perjanjian kerja sama secara simbolis, mewakili perguruan tinggi Indonesia bagian timur terkait Matching Fund, Senin (25/7/2022), bertempat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek Dikti. Program Kedaireka atau Matching Fund adalah salah satu program Kemenristek Dikti, di mana program ini untuk mempertemukan antara para peneliti dan inovator perguruan tinggi, dengan mitra dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Pada tahun ini, telah dilaksanakan kembali kegiatan Matching Fund, ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara perguruan tinggi dengan pihak Dikti. Pada kegiatan ini, Plt. Dirjen Perguruan Tinggi, Prof. Nizam, memberikan sambutan, yang antara lain mengajak kepada semua peneliti dan inovator perguruan tinggi, untuk mengirim proposal sebanyak-banyaknya, melalui program Matching Fund Kedaireka ini.
Dirjen juga mengharapkan perguruan tinggi melalui para peneliti dan innovator, agar dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh dunia usaha dan dunia industri. Kemitraan yang dibangun atara perguruan tinggi dan DUDI, ke depan akan semakin ditingkatkan, melalui Kedaireka ini.
Selanjutnya, Dirjen juga menjelaskan, untuk pendanaan tahun 2023, seleksinya akan dilaksanakan pada tahun 2022 ini, sehingga pelaksanaan kegiatan Matching Fund dapat segera dilakukan pada awal tahun 2023. Khusus untuk Untad, tahun 2022 ini yang masuk tahap seleksi ada 5 proposal dan 2 di antaranya telah mendapatkan pendanaan, sedangkan yang lain masih tahap seleksi.
Pada kesempatan penandatanganan ini, Rektor Untad didampingi oleh Ketua LPPM, Dr. Rusydi, M.Si. */JEF