BESUSU TENGAH, MERCUSUAR- Permainan lato-lato merupakan permainan tradisional yang saat ini mulai kembali marak dan sangat digandrungi bukan saja anak-anak bahkan sampai orang dewasa pun. Untuk mengisi waktu kosong usai ujian semester, maka SDN 22 Palu menggelar adu tanding lato-lato, yang dilaksanakan, Rabu (21/12/2022) di lapangan sekolah setempat.
Hampir seluruh murid kelas 3 sampai kelas 6, bahkan juga guru antusias memeriahkan adu ketangkasan lato-lato. Suhartin salah seorang guru di SDN 22 Palu mengaku berinisiatif melaksanakan pertandingan permainan lato-lato, bahkan sampai rela menyediakan hadiah secara swadaya, agar murid di sekolah tersebut tetap datang ke sekolah walaupun tidak ada kegiatan belajar mengajar.
“Saya membuat kegiatan lomba ini agar anak-anak termotivasi, karena selesai ujian semester murid mulai jarang datang ke sekolah. Kemudian menjelang penerimaan rapor, saya berkeinginan supaya anak-anak mencintai sekolah, saya ingin mereka tetap hadir ke sekolah sekalipun tidak belajar. Kemudian saya ingin menghibur anak-anak, kebetulan saya non-muslim, mak di suasana natal ini saya ingin berbagi dengan para murid,” jelasnya.
Suhartin berharap, sebelum waktu libur murid di sekolah tersebut tetap datang ke sekolah sekalipun tidak ada proses belajar mengajar, karena banyak hal-hal positif yang bisa para guru ajarkan, selama mengisi waktu kosong sebelum penerimaan rapor.
“Dengan begitu, melalui adu ketangkasan lato-lato ini, kita bisa mengajarkan murid untuk bisa berbesar hati menerima kekalahan serta mengajarkan cara menghormati kepercayaan orang lain,”ungkapnya.
Lato-lato merupakan alat permainan tradisioal berupa dua bola plastik yang dihubungkan, dengan menggunakan seutas tali. Biasanya, bagian tengah tali terdapat ikatan berbentuk lingkaran, untuk dimasukkan ke jari agar bisa dimainkan dengan menggoyangkann kedua bola naik-turun, sehingga menimbulkan bunyi ketukan secara berulang-ulang. CR1