LOLU UTARA, MERCUSUAR – Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah 1 Kota Palu dan Kabupaten Sigi, menggelar sosialisasi pengelolaan aset SMK sekaligus melaunching aplikasi Adata Belota, di salah satu hotel di Palu. Kegiatan itu mengusung tema Digitalisasi Data Sarana Prasarana (Sapras) SMK di Kota Palu dan Sigi dalam mewujudkan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu.
“Saya sangat berharap kepada seluruh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) sapras SMK mempunyai Permendikbud 34 Tahun 2018, tentang standar nasional sarana prasarana khususnya sekolah menengah kejuruan,” kata Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Menengah Wilayah 1, Dr Hatija Yahya, Selasa (1/12/2020).
Pihaknya meminta para wakasek agar menyalin Permendikbud itu sesuai dengan tanggungjawabnya dalam mengelola sapras, sebab sekolah harus bisa menjaga seluruh aset Negara yang telah diberikan. Makanya pihaknya mengingatkan kepada Wakasek Sapras agar berhati-hati dalam mengelola aset negara.
“Jangan sampai ada aset yang hilang, jika misalnya hilang kalian harus mempunyai dokumen atas kehilangan barang itu. Kalau di swasta barang itu bisa disebut hibah, tetapi kalau di negeri harus mencatat baik-baik,” terangnya
Olehnya itu, pihaknya mengapresiasi kepada para teman-teman di Cabang Dinas Wilayah 1 melakukan inovasi, kreatifitas, dengan membangun suatu jaringan sistem informasi yang disebut Aplikasi Adata Belota.
“Saya sangat berharap seluruh operator, wakasek, pengelola barang yang ada di sekolah agar mendukung aplikasi ini. Karena dari enam cabang dinas wilayah menengah yang ada di Sulteng baru satu-satunya cabang dinas wilayah ini yang melakukan hal kreatif seperti ini,”ujarnya.
Perlu diketahui aplikasi di SMK secara khusus terkait dengan ketersedian sapras punya tersendiri secara nasional, sehingga terkait dengan sarana dan kebutuhan sapras hanya bisa di akses lewat aplikasi Takola, dan di SMA tidak punya aplikasi tersebut. UTM