TANAMODINDI, MERCUSUAR – Sekolah Otak Kanan Palu menggelar Kajian Pendidikan Akil Baligh, dengan mengusung tema “Mempersiapkan Anak Menjadi Pemuda, Bukan Remaja”. Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah orang tua atau wali siswa Sekolah Otak Kanan Palu, mulai dari TK, SD, SMP, SMA hingga Pondok Pesantren Tahfizhul Quran Otak Kanan Palu.
“Tujuan dari kegiatan ini sebagai bentuk edukasi kepada orang tua, karena sebentar lagi kita akan merumuskan Kurikulum Pendidikan Akil Baligh, dan Sekolah Otak Kanan menjadi pertama di Kota Palu bahkan Sulteng, yang akan menerapkan Kurikulum Pendidikan Akil Baligh,” kata salah seorang guru sekolah Otak Kanan Palu, Nur Fajr Az’zahra, Selasa (13/6/2023).
Menurut Nur, pendidikan Akil Baligh ini belum terlalu dipahami oleh masyarakat luas, biasanya orang mengenal tentang Hafidz Quran, minat bakat dan lainnya, semua ini telah dilewati oleh Sekolah Otak Kanan Palu.
“Saat ini tujuan kami adalah untuk membantu orang tua, agar mereka bisa mengetahui seperti apa rambu-rambunya. Artinya jangan sampai anaknya sudah usia belasan tahun, tetapi sikapnya tidak ada perubahan. Maka kegiatan ini kami laksanakan dua hari, di hari pertama orang tua dari TK dan SD, kemudian hari kedua SMP, SMA hingga Ponpes Otak Kanan,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, Sekolah Otak Kanan Palu mendatangkan khusus Ustaz Adriano Rusfi, yang merupakan pakar pendidikan Akil Baligh, yang juga seorang psikolog.
“Ustaz Adriano baru pertama kalinya ke Kota Palu. Insya Allah beliau ini akan sering ke Palu, untuk mengobservasi terkait dengan penerapan pendidikan Akil Baligh,” ungkapnya.
Menurutnya, pendidikan Akil Baligh ini adalah fitrah perkembangan bagi anak sampai dia dewasa. Hal ini adalah suatu bagian dari kurikulum besar Sekolah Otak Kanan, efeknya dari usia nol sampai 15 tahun, dan itu sudah mencukup SD, SMP dan juga SMA usia ini sudah Akil Baligh atau dewasa.
Sementara itu, Ketua Yayasan Otak Kanan Pusat Palu, Nur Ilham mengatakan, kualitas anak-anak tentunya adalah kualitas pemuda. Maka Sekolah Otak Kanan Palu, pertama di Sulteng, akan bertransformasi ke Kurikulum Pendidikan Akil Baligh.
“Sekolah Otak Kanan, paham bahwa saat ini sedang terjadi darurat kedewasaan, semua disebabkan karena yang diciptakan adalah remaja, bukannya pemuda. Wajar kalau tidak mampu menghadapi tantangan kehidupan, dan tak mampu bertanggung jawab serta mandiri. Kami bercita-cita generasi muslim yang akan lahir adalah generasi Akil Baligh. Kalau kita sebagai sekolah dan orang tua harus memulai dari sekarang bersinergi dalam pendidikan,” tutupnya. UTM