SMA GKST Imanuel Palu Deklarasikan Anti Bullying

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah 1 Palu dan Sigi Disdik Sulteng, Kristi Aria Pratama didampingi Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan Imanuel Palu, Ester Laema, S.Pd., Manajer Yayasan Pendidikan Imanuel Palu, Dra. Asniatin Saki, M.Pd., dan Kepala SMA GKST Imanuel Palu, Rita Christi L, S.Pd., M.Pd. para guru dan siswa saat melaksanakan penandatanganan Deklarasi Anti Bullying dan Stop Kekerasan, Selasa (8/7/2025). FOTO: RUSTAM/MS

TANAMODINDI, MERCUSUAR – SMA GKST Imanuel Palu mengawali pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025/2026 dengan menyuarakan komitmen kuat terhadap upaya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Hal itu ditandai dengan pelaksanaan

Deklarasi Anti-Bullying dan Stop Kekerasan sebagai bagian dari agenda utama MPLS tahun ini.
Deklarasi ini diikuti oleh seluruh siswa baru, bersama siswa kelas XI dan XII, dengan mengusung semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan anti-kekerasan. Kegiatan tersebut juga merupakan bentuk konkret dari kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah yang sejak tahun lalu mendorong seluruh sekolah di wilayahnya untuk melakukan deklarasi serupa sebagai upaya preventif terhadap kekerasan di lingkungan pendidikan.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Palu dan Sigi, Kristi Aria Pratama, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas inisiatif SMA GKST Imanuel dalam mendukung gerakan ini. Menurutnya, deklarasi ini tidak hanya bersifat simbolik, tetapi juga memberi ruang aman bagi siswa untuk menyampaikan keluhan jika mengalami tindakan perundungan.

“Kami sangat mengapresiasi SMA GKST Imanuel Palu yang telah melaksanakan deklarasi anti-bullying dan stop kekerasan. Ini menjadi langkah penting dalam memberikan perlindungan kepada siswa selama menempuh pendidikan. Kami juga meminta seluruh kepala sekolah dan guru agar tanggap terhadap potensi perundungan, dan menanganinya secara bijak melalui mediasi maupun pendekatan lainnya,” ujar Kristi, Selasa (8/7/2025).

Ia menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang positif sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi unggul. Lingkungan yang aman dan mendukung, menurutnya, akan melahirkan siswa-siswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat secara mental dan sosial.
Sementara itu, Ketua MPLS SMA GKST Imanuel Palu, Tabita Tangi Bali, menjelaskan bahwa deklarasi ini merupakan hasil inisiatif bersama antara panitia dan siswa sebagai bentuk kepedulian terhadap kenyamanan bersama.

“Deklarasi ini sangat penting bagi kami sebagai siswa untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama di sekolah. Melalui tema kebersamaan dan kekeluargaan, kami ingin membangun hubungan yang saling menghargai antar sesama siswa, agar praktik perundungan tidak lagi terjadi,” jelas Tabita.

Kegiatan deklarasi ini turut dihadiri oleh Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan Imanuel Palu, Ester Laema, S.Pd., Manajer Yayasan Dra. Asniatin Saki, M.Pd., dan Kepala SMA GKST Imanuel Palu, Rita Christi L, S.Pd., M.Pd. Ketiganya menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan yang dianggap selaras dengan nilai-nilai pendidikan humanis yang menjadi roh sekolah.

Melalui deklarasi ini, SMA GKST Imanuel Palu berharap bisa menjadi teladan dalam membangun budaya sekolah yang sehat, inklusif, dan penuh empati, demi melahirkan generasi muda yang tangguh, toleran, dan bebas dari kekerasan. UTM

Pos terkait