BIROBULI SELATAN, MERCUSUAR – SMAN 3 Palu memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan Pra Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (Pra MPLS) bagi seluruh siswa baru tahun ajaran 2025/2026. Dalam kegiatan ini, seluruh siswa baru diwajibkan mengenakan seragam asal dari sekolah tingkat SMP sederajat, dilengkapi dengan atribut unik: topi kerucut dari kertas untuk siswa perempuan dan bola setengah lingkaran untuk siswa laki-laki.
Meskipun menggunakan atribut yang terbilang unik dan lucu, SMAN 3 Palu menegaskan larangan keras terhadap segala bentuk kekerasan dan kontak fisik selama pelaksanaan Pra MPLS.
“Aturan penggunaan atribut ini bukan untuk merendahkan, melainkan sebagai upaya membentuk mental siswa agar lebih kuat dan disiplin dalam menjalani masa pendidikan di SMA. Kami juga menegaskan bahwa selama kegiatan, panitia tidak diperkenankan melakukan kekerasan atau kontak fisik terhadap siswa baru,” tegas Kepala SMAN 3 Palu, Idris Ade, Selasa (1/7/2025).
Idris menjelaskan, kegiatan Pra MPLS bertujuan melatih kedisiplinan, membentuk mental, serta mengembangkan jiwa kepemimpinan siswa. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang agar para siswa mampu bekerja sama dalam tim serta belajar menjadi pemimpin kelompok.
“Dengan adanya atribut unik ini, suasana Pra MPLS juga menjadi lebih seru dan menyenangkan bagi para siswa baru,” tambahnya.
Lebih lanjut, Idris menyampaikan bahwa setelah Pra MPLS, para siswa baru akan mengikuti kegiatan MPLS inti yang berisi materi di dalam kelas. Dalam kegiatan tersebut, siswa akan mendapatkan berbagai sosialisasi dari pihak-pihak yang telah bekerja sama dengan sekolah.
“Untuk saat ini, mereka fokus pada pengenalan lingkungan sekolah yang akan menjadi tempat belajar mereka selama tiga tahun ke depan,” jelas Idris.
SMAN 3 Palu berharap, melalui kegiatan Pra MPLS yang edukatif dan bebas kekerasan ini, para siswa baru dapat beradaptasi dengan baik, membentuk karakter disiplin, dan mengembangkan kemampuan sosial mereka sejak awal. UTM