TONDO, MERCUSUAR – SMA Negeri 5 Palu kembali menggelar sosialisasi literasi keuangan dan pasar modal dalam rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) bagi peserta didik baru Tahun Ajaran 2025/2026. Mengangkat tema “Cerdas Mengelola Keinginan, Menjaga Martabat Rupiah, dan Membangun Masa Depan dengan Pasar Modal”, kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi awal tentang pentingnya manajemen keuangan pribadi dan pemahaman investasi jangka panjang secara legal dan cerdas.
Sebagai satu-satunya Sekolah Rujukan Pasar Modal di Sulawesi Tengah, SMAN 5 Palu telah rutin melaksanakan kegiatan ini setiap tahun dan kini memasuki tahun ketiga pelaksanaannya. Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan langsung dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, yang menjadi mitra tetap sekolah dalam mendorong literasi finansial sejak dini.
Kepala SMAN 5 Palu, Salim, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan langkah penting untuk membekali siswa baru agar memahami prinsip dasar keuangan dan investasi yang sehat, sekaligus sebagai bentuk antisipasi terhadap maraknya kasus penipuan investasi ilegal atau bodong.
“Kegiatan ini menjadi edukasi awal yang wajib kami berikan kepada siswa baru setiap tahun ajaran baru. Harapannya, para siswa bisa memahami keuangan pribadi secara baik dan tidak mudah terjebak dalam investasi bodong yang sangat merugikan masyarakat,” ujar Salim, Selasa (8/7/2025).
Lebih jauh, Salim menekankan bahwa siswa perlu dibekali kemampuan dasar dalam mengatur keuangan harian, terutama dari uang jajan yang mereka terima setiap hari. Melalui kegiatan ini, para siswa diajak untuk memilah kebutuhan, memprioritaskan pengeluaran, serta mengenal pentingnya menabung dan berinvestasi dengan bijak.
“Kami mengenalkan pasar modal sebagai sarana investasi resmi yang dapat diakses bahkan oleh pelajar. Dengan menabung di pasar modal, siswa bisa membeli saham dan belajar memahami bagaimana dinamika ekonomi global mempengaruhi nilai investasi mereka. Ini menjadi langkah awal membentuk generasi muda yang melek investasi dan siap bersaing secara global,” jelasnya.
Salim juga menyampaikan apresiasi kepada Bursa Efek Indonesia dan Bank Indonesia Wilayah Sulawesi Tengah yang terus memberikan dukungan dan pendampingan dalam membangun ekosistem pasar modal di lingkungan sekolah.
“Dukungan dari BEI dan BI sangat berarti bagi kami. Ini membuktikan bahwa literasi pasar modal tidak hanya untuk kalangan profesional, tapi juga penting untuk dunia pendidikan. Semoga ini memberi manfaat jangka panjang bagi para siswa,” pungkasnya. UTM