TONDO, MERCUSUAR – SMAN 5 Palu menjadi satu-satunya sekolah di Sulawesi Tengah yang mengikuti Ujian Programme for International Student Assessment (PISA) tingkat internasional tahun 2025. PISA merupakan program evaluasi pendidikan yang dilaksanakan setiap tiga tahun oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), dengan tujuan mengukur kualitas sistem pendidikan di berbagai negara.
Tahun ini, ujian PISA diikuti oleh 94 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, sekitar 400 sekolah tingkat SMP dan SMA terpilih untuk mengikuti ujian ini, dan SMAN 5 Palu menjadi salah satu perwakilan.
“Pelaksanaan PISA ini bertujuan untuk mengukur dan mengevaluasi sistem pendidikan, termasuk di Indonesia. Mata pelajaran yang diujikan meliputi Literasi, Numerasi, Sains, dan Teknologi Informasi (IT). Keempat bidang ini menjadi indikator utama dalam penilaian PISA,” jelas Kepala SMAN 5 Palu, Salim, saat ditemui pada Selasa (20/5/2025).
Ia menegaskan bahwa pelaksanaan ujian PISA tidak menggugurkan kewajiban akademik siswa di sekolah. Sebab, ujian ini bersifat representatif dan hanya digunakan sebagai sampel untuk mengevaluasi sistem pendidikan di masing-masing negara.
“Ujian ini akan berlangsung dari 21 hingga 24 Mei 2025. Para peserta merupakan perwakilan siswa yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu dan tidak mempengaruhi nilai akademik mereka di sekolah,” tambahnya.
Ujian PISA dilaksanakan secara daring (online) menggunakan laboratorium komputer SMAN 5 Palu. Sebanyak 42 siswa terpilih untuk mengikuti ujian ini setelah melalui serangkaian tahapan seleksi dan tryout guna mempersiapkan diri secara optimal. Pelaksanaan ujian juga dipantau langsung oleh tim dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati V. Windarrusliana, memberikan dukungan kepada para siswa peserta ujian. Ia berpesan agar siswa menjaga kesehatan serta menerapkan kebiasaan baik yang dianjurkan oleh Kemendikdasmen.
“Siswa diharapkan tetap menjaga pola hidup sehat, seperti olahraga teratur, bangun pagi, mandi, sarapan, dan belajar secara rutin. Ujian ini penting karena menjadi indikator untuk menilai kualitas pendidikan di Indonesia, dan para siswa membawa nama baik daerah bahkan negara,” ujarnya.
Yudiawati juga berharap siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal dan memberikan hasil terbaik sebagai kontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan nasional. UTM