BAIYA, MERCUSUAR – SMAN 7 Palu melaksanakan peringatan Roots Day atau yang biasa disebut Hari Anti Bullying atau perundungan. Peringatan tersebut sebagai salah satu upaya sekolah untuk mengkampanyekan anti bullying sesama para siswa di sekolah.
Roots Day merupakan salah satu program yang dicanangkan Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbudristek bekerjasama dengan UNICEF di sekolah penggerak di Indonesia. Sebelumnya SMAN 7 Palu merupakan salah satu sekolah di Kota Palu yang terpilih menjadi sekolah penggerak, sehingga mereka diwajibkan untuk bisa melaksanakan peringatan Hari Anti Bullying di sekolah.
Kepala SMAN 7 Palu, H. Anas Syakir, M.Pd mengatakan, kegiatan ini sangat penting bagi sekolah untuk bisa memberikan sosialiasi maupun pencegahan kepada para siswa untuk tidak melaksanakan bullying di sekolah.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendeklarasikan dan mengkampanyekan program Anti Bullying atau perundungan di sekolah. Sebab kita tahu saat ini secara nasional kasus perundungan di sekolah setiap tahunnya meningkat, sehingga diharapkan dengan adanya program ini bisa menghindarkan para siswa untuk melakukan perundungan di sekolah,”katanya, Rabu (8/12/2021).
Roots Day yang dilaksanakan di SMAN 7 Palu menampilkan pentas kreasi siswa diantaranya, tarian, nyanyian solo, dan teater yang mengkampanyekan program anti bullying (stop bullying). Mereka juga membuat berbagai spanduk anti bullying di sejumlah titik di sekolah.
“Pada kegiatan ini juga dideklarasiksan ikrar anti bullying sekaligus penandatanganan deklarasi komitmen stop bullying dan ditandatangani langsung pejabat yang hadir. Dengan adanya komitmen kami berupaya semaksimal mungkin agar bisa menerapkan program dalam mencegah bullying di sekolah,”terangnya.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala Bidang Pembinaan SMA Disdikbud Sulteng, Dr Muhlis dan Kepala Cabang Dinas Disdikbud Sulteng, Susyana Musa sekaligus ikut menandatangani deklarasi komitmen Stop Bullying di sekolah. Penandatanganan deklarasi tersebut sebagai bentuk aksi dukungan kepada siswa agen perubahan yang terus mengkampanyekan anti bullying di sekolah.
“Kami juga sudah bekerja sama dengan seluruh guru agar bisa mengontrol para siswa dalam menerapkan program Anti Bullying di sekolah. Sebab guru dan siswa merupakan ujung tombak dalam mencegah aksi bullying di sekolah,”tambahnya.UTM