SMAN Madani Maksimalkan PTM

SMAN Madani-c9d3fbed

TONDO, MERCUSUAR – SMAN Model Terpadu Madani Palu telah memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas mulai 11 Oktober 2021 lalu, dan saat ini pihak sekolah teruas memaksimalkan PTM bagi para siswa.

Misalnya untuk penerapan PTM awal, sekolah mewajibkan para siswa kelas XII sebanyak 50 persen. Proses PTM di sekolah hanya 3 X 45 menit, untuk pembelajaran sesi pertama setelah itu mereka memberikan kesempatan bagi para siswa untuk pulang selama sejam. Setelah itu dilanjutkan di rumah masing-masing untuk sesi ke dua dan ketiga yang dilaksanakan secara daring.

Kepala SMAN Madani Palu, Abdul Kadir mengatakan, pihaknya tidak main-main dalam hal penerapan PTM di sekolah. Walaupun sudah melaksanakan PTM secara terbatas tetapi proses pembelajaran tatap berjalan normal seperti biasanya.

“Jadi setiap harinya mereka akan mengikuti pendidikan dari jam 07.15 hingga 15.00 wita. Karena kami menerapkan pembelajaran sebanyak tiga sesi untuk memaksimalkan pembelajaran para siswa di sekolah,” katanya, Jumat (15/10/2021).

Dengan penerapan pembelajaran secara maksimal seperti itu bisa menguragi aktifitas para siswa di sekolah. Contohnya saja ketika mereka pulang sekolah, tidak akan diberikan kesempatan untuk berkeluyuran di luar sekolah, sebab mereka sudah ditunggu oleh pembelajaran selanjutnya untuk sesi dua dan tiga di rumah masing-masing.

“Jadi kami tidak repot lagi mengatur para siswa untuk bisa pulang kerumah ketika jam pembelajaran di sekolah telah selesai. Sebab mereka sudah takut untuk tidak masuk belajar pada sesi selanjutnya karena kami sangat ketat dalam menegakan aturan di sekolah. Sehingga jika mereka tidak masuk akan langsung dipertanyakan oleh para guru masing-masing,”terangnya.

Pihaknya menegaskan itu baru dalam hal penerapan pembelajaran di sekolah, sebab mereka juga memiliki cara tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran secara daring, makanya setiap harinya mereka tidak kesulitan dalam mengatur para siswa untuk tidak berkerumun. Sebab seluruh waktu di sekolah mereka gunakan untuk belajar.

“Kami memang tidak memberikan kesempatan para siswa untuk keluar kelas, sebab selama di sekolah mereka harus bisa mengikuti seluruh pembelajaran yang diberikan para guru. Kami juga sudah menekankan kepada para guru untuk tidak absen dalam memberikan pembelajaran kepada para siswa setiap harinya, sehingga ketika mereka datang ke sekolah mereka sudah siap mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh para guru,”tutupnya.UTM

Pos terkait