BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah, Yudiawati Vidiana mengharapkan, kepada seluruh kepala sekolah jenjang SMK agar menyiapkan tracer study (rekam jejak) lulusan atau alumni SMK.
“Saya sudah banyak menghadiri atau datang ke sejumlah sekolah di Sulteng, kelemahan kita itu tidak memiliki rekam jejak kemana tamatan kita, sehingga data BPS menunjukkan penyumbang angka pengangguran tinggi datang dari tamatan SMK, maka kami mencoba menelusuri dengan data yang ada, tetapi kami belum mendapatkan jawaban,” kata Yudiawati, Rabu (6/4/2022).
Karena pihak sekolah menganggap data yang ada di BPS seperti tamatan SMK yang bekerja di dunia usaha dan industri, tetapi BPS belum mengkaver data dari tamatan SMK yang mandiri, makanya jumlah pengangguran Sulteng setiap tahunnya meningkat.
“Tentunya harapan kita tamatan SMK itu berusaha, berwirausaha, dan mandiri. Jadi kemungkinan, karena saya juga belum dapat jawaban yang pasti, kenapa SMK yang menjadi penyumbang terbanyak angka pengangguran, sehingga saya berharap kiranya sudah mulai melakukan pencatatan tamatan by name by address yang ada di sekolahnya masing-masing,” ujarnya.
Pihaknya mengaku, tentunya memberikan apresiasi, apabila ada SMK yang sudah mempunyai data tamatan SMK yang sudah berwirausaha maupun bekerja di dunia usaha dan industri.
“Sehingga kita bisa melihat berapa tamatan kita yang terserap di dunia usaha dan industri serta berapa tamatan kita bekerja mandiri, serta beberapa tamatan kita yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, dan berapa tamatan kita yang memang tidak bekerja,”tambahnya.
Selain itu juga, pihaknya berharap tamatan SMK tidak hanya memperoleh ijazah tamat SMK, tetapi ada sertifikat kompetensi atau lisensi dari badan sertifikat atau perusahaan terstandar yang memberikan sertifikat, sehingga tamatan SMK langsung diterima di dunia usaha dan industri. UTM