TALISE, MERCUSUAR – SMK Yadika Palu mendapatkan bantuan puluhan berbagai alat praktek bagi siswa Jurusan Perhotelan. Bantuan itu diberikan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng dalam meningkatkan kualitas di jurusan perhotelan di sekolah tersebut.
SMK Yadika Palu memang masih kekurangan berbagai alat praktek, khususnya di jurusan perhotelan. Makanya Disdikbud Sulteng melalui bidang SMK memenuhi permintaan sekolah untuk diberikan bantuan berbagai alat praktek di jurusan tersebut. Sehingga pada pembagian bantuan mereka sekolah yang paling banyak mendapatkan bantuan alat praktek dari Disdikbud Sulteng.
Kepala SMK Yadika Palu, Muhammad Arasy mengatakan sangat bersyukur karena pemerintah masih memberikan perhatian terhadap sekolah swasta seperti kami dengan memberikan bantuan berbagai alat praktek.
“Kami mengucapkan banyak terimakasi kepada Kepala Disidkbud Sulteng, Irwan Lahace dan Kepala Bidang SMK, Hatijah Yahya karena dengan bantuan mereka sekolah kami bisa mendapatkan bantuan puluhan alat praktek. Dengan adanya bantuan ini kami akan berupaya agar kedepannya bisa memaksimalkan Jurusan Perhotelan karena berbagai alat prakteknya sudah lengkap,” katanya, Senin (21/9/2020).
Berbagai bantuan yang diberikan oleh pemerintah dalam memaksimalkan Jurusan Perhotelan di SMK Yadika Palu, diantaranya Kompor Gas, Alat Cuci, Mesin Sapu hingga berbagai alat yang berkaitan dengan perhotelan. Alat yang diberikan memang tidak main-main karena sudah sesaui dengan standar yang ada di Perhotelan. Sehingga barang tersebut langsung didatangkan dari Negara Cina.
“Bantuan ini merupakan salah satu bentuk loyalitas kita kepada pemerintah dalam memperlihatkan upaya sekolah dalam memberikan bimbingan dan skill kepada seluruh pelajar di sekolah. Makanya saat ini kami juga memiliki lima jurusan yang tentunya sudah memenuhi standar yang telah ditentukan,” terangnya.
Dengan adanya bantuan itu pihaknya akan menyiapkan satu ruang kelas untuk praktek para siswa di Jurusan Perhotelan. Sebab seluruh bantuan itu memerlukan satu ruang kelas untuk menampungnya.
“Nantinya jika sekolah sudah kembali dibuka maka siswa kami akan arahkan untuk lebih fokus untuk praktek. Sebab sebelumnya mereka sudah terlalu banyak mendapatkan pelajaran teori dalam pembelajaran secara Dalam Jaringan (daring),”tutupnya. UTM