SMK Yadika Palu Sertijab Kepsek

SMK Yadika Ganti Kepsek
BERFOTO BERSAMA - Pihak Yayasan Abdi Karya berfoto bersama para setelah melaksanakan serat terima jabatan Kepsek di SMK Yadika Palu, Jumat (4/12/2020).FOTO: DOK SMK Yadika

TALISE, MERCUSUAR – SMK Yadika Palu telah melakukan pergantian kepala sekolah (Kepsek) yang sebelumnya dijabat oleh Muhammad Arasy digantikan dengan kepsek baru yang merupakan pilihan dari Yayasan Abdi Karya yaitu, Ferdinand Samola.

Pergantian itu memang sesuai dengan aturan yang berlaku karena jabatan Kepsek sudah diatur mealui sistem kontrak selama empat tahun. Sebenarnya kontraknya selesai pada Juni 2020 kemarin hanya saja karena masih Pandemi makanya diundur. Walaupun pihaknya sebenarnya sudah habis kontrak tetapi masih tetap termotivasi untuk bisa mengembangkan sekolah hingga akhir jabatanya.

“Saya secara pribadi mengucapkan terimkasi kepada pihak Gubernur Sulteng dan Kepala Disikbud Sulteng yang telah mengusulkan saya menjadi Kepala Sekolah di SMK Yadika. Walaupun saat ini saya sudah diganti tetapi ini bisa menjadi pelajaran bahwa memang saya juga tidak bisa selamanya menjabat di sekolah itu,” kata Muhammad Arasy, Rabu (9/12/2020).

Pihaknya menambahkan bahwa sudah cukup mengembangkan sekolah tersebut dengan berbagai prestasi salama menjabat. Prestasi yang diraihnya bukan hanya dibidang akademi tetapi juga dibidang Non Akademik. Selain itu pihaknya juga berhasil merubah sekolah tersebut menjadi sekolah berbasis lingkungan dan karakter.

“Sebelumnya kami bersama para guru sudah mengutamakan program 3P yaitu Penampilan, Pelayanan dan Prestasi. Makanya kami selalu bukan hanya mengutamakan keahlian tetapi juga bagai mana siswa bisa mendapatkan karakter yang baik melalui berbagai kegiatan keagamaan yang rutin dilaksanakan setiap harinya,”terangnya.

Pihaknya hanya berharap agar Kepsek yang baru itu bisa melanjutkan seluruh program yang telah dijalankan selama ini. Sebab pihaknya juga sudah cukup memberikan berbagai pelajaran berharga kepada seluruh warga sekolah baik di bidang kedisiplinan muapun penampilan.

“Kami sudah komitmen dalam memberikan pendidikan kepada para siswa mereka harus diberikan banyak pendidikan karakter. Sebab walaupun mereka mendapatkan banyak skill tetapi tidak memiliki karakter maka pendidikan dianggap gagal. Sebab karakter menyangkut pembawaan para siswa ketika masuk didunia industri,”tambahnya. UTM

Pos terkait