SMPN 1 Palu Peringati Isra Mi’raj

PALU, MERCUSUAR – Dalam meningkatkan pengetahuan pendidikan sejarah Agama Islam, SMPN 1 Palu melaksanakan peringatan Isra Miraj, yang merupakan proses penjemputan perintah salat oleh Nabi Muhammad SAW, buat seluruh umat muslim.

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, diharapkan tidak hanya sekadar seremonial belaka. Bagi umat muslim khususnya kaum pelajar, peringatan Isra’ Mi’raj seharusnya menjadi pembelajaran berharga, yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai siswa di sekolah, maupun sebagai anak di rumah.

“Allah SWT telah menunjukkan sebagian dari tanda-tanda kekuasaannya kepada umat manusia. Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT, sesungguhnya untuk menguji keimanan seseorang. Salah satu peristiwa luar biasa yang ditunjukkan Allah SWT, yang menjadi tanda kekuasaannya, adalah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW,” kata Kepala SMPN 1 Palu, Farida, Jumat (20/4/2018).

Pada haikatnya, peristiwa Isra’ Mi’raj adalah proses penjemputan perintah dan kewajiban salat secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW, bersama malaikat Jibril. Inilah istimewanya ibadah salat dibandingkan ibadah wajib lainnya, seperti berpuasa, membayar zakat dan haji.

Kekuasaan Allah SWT dalam proses penjemputan perintah salat, terlihat dengan terjadinya perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Isra’). Kemudian dilanjutkan dengan naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Munthaha.

Proses Isra’ Mi’raj berlangsung dalam waktu relatif singkat, sekitar sepertiga malam. Menurut logika manusia, hal itu sangat sulit diterima dengan akal sehat. Namun karena kekokohan keimanan kepada Allah SWT, peristiwa Isra’ dan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW, dapat diterima oleh Abu Bakar Sidiq.

“Proses sejarah perjalanan singkat ini, seharusnya bisa terus dipelajari dan diingat oleh seluruh siswa di sekolah. Sehingga mereka bisa mendapatkan makna dari peringatan Isra Miraj ini, yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya,” terangnya.

Perintah dan kewajiban salat telah dijemput secara langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Setiap umat Islam wajib untuk mendirikan salat 5 waktu sehari semalam. Barangsiapa yang meninggalkan salat, berarti telah meruntuhkan agama Islam, karena salat itu adalah tiang agama.

Salat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hal ini akan terwujud apabila seorang muslim benar-benar mendirikan shalat, bukan hanya sekadar mengerjakan salat. Mendirikan shalat mengikutsertakan jasmani dalam bentuk gerakan salat, sesuai syarat dan rukunnya salat.

Selain jasmani, mendirikan salat berarti melibatkan pikiran dan hati menghadap Allah SWT, secara ikhlas dan khusuk. Nah, bagi pelajar muslim, mendirikan salat berarti menciptakan komunikasi dengan Allah SWT, serta memohon dalam doa agar dapat belajar dengan baik sehingga prestasi belajar dapat diraih secara optimal. UTM

 

Pos terkait