MAMBORO, MERCUSUAR – SMPN 18 Palu memberikan pendidikan atau imbasan pendidikan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) kepada SD Alkhairaat Mamboro. Kegiatan tersebut, sebagai bentuk upaya sekolah dalam memberikan pendidkan PJAS kepada seluruh sekolah.
Sebelumnya, mereka sudah menjalin kerja sama dengan Balai Pangan Obat dan Makanan (POM) Kota Palu, untuk mengontrol jajanan anak sekolah, sehingga seluruh sekolah bisa mengetahui jajanan yang boleh atau dilarang untuk diperjualbelikan di sekolah.
“Kami sebagai sekolah induk yang telah bekerja sama dengan pihak Balai POM, memberikan pembelajaran ke sekolah lain. Kegiatan itu kami laksanakan, sebagai bentuk imbas dari program yang telah kami laksanakan di sekolah, sehingga ke depannya seluruh sekolah bisa mengetahui jenis jajanan yang bisa diperjualbelikan di sekolah,” kata Kepala SMPN 18 Palu, Kisman Rumu, Rabu (15/11/2023).
Pihaknya mengatakan, PJAS sangat penting, karena tumbuh kembang anak sekolah yang optimal, di antaranya tergantung dari asupan gizi dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Asupan gizi pada anak sekolah dapat berasal dari pangan yang disediakan di rumah tangga, produk pangan olahan terkemas yang diperdagangkan secara komersial dan pangan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah.
“Pangan jajanan yang dijual di lingkungan sekolah biasa disebut PJAS. Untuk memberikan informasi tentang kandungan gizi PJAS, maka Balai POM menyusun buku informasi kandungan zat gizi PJAS, sebagai panduan baik bagi orang tua, penyuluh/pengawas maupun komunitas sekolah dalam menilai dan memilih PJAS yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak sekolah,” terangnya.
Buku informasi kandungan zat gizi PJAS ini, disusun atas sumbangsih dan diskusi berkesinambungan dari semua pihak terkait, sehingga dapat diterbitkan. Penghargaan dan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan dan penerbitan buku ini, khususnya kepada tim yang telah berupaya keras menyajikan informasi kandungan zat gizi pada pangan jajanan anak sekolah. UTM