TONDO, MERCUSUAR – SMPN 19 Palu mengakui sejumlah gurunya terdampak Lockdown yang diterapkan oleh Pemerintah Kota Palu, makanya seluruh guru yang terkena lockdown dilarang untuk datang di sekolah tetapi tetap memberikan pembelajaran dari rumah.
Sekolah tersebut memang berlokasi di daerah Tondo berdekatan dengan Perumahan Dosen (Perdos) yang saat ini terkena dampak Lockdown. Hanya saja mereka tidak terdampak karena lokasinya memang masih tidak di Perdos. Makanya mereka tetap menjalankan aktifitas di sekolah seperti biasanya tetapi dibuatkan jadwal agar mereka bisa datang bergantian sesuai dengan sif.
Kepala SMPN 19 Palu, Ilman Usman mengatakan penerapan Lockdown di Perdos tidak mempengaruhi aktifitas pendidikan di sekolah. “Sekolah kami tidak terdampak karena hanya merupakan tetangga dari Perdos. Hanya saja memang kami akui sejumlah guru yang bertempat tinggal di Perdos kami tidak izinkan untuk datang ke sekolah. Sebab aturan itu dibuat oleh pemerintah Kota Palu yang tentunya kita harus ikuti bersama,” katanya, Selasa (24/8/2021).
Walaupun guru tersebut terkena dampak Lockdown tetapi pihaknya tetap menganjurkan mereka memberikan pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring). Sehingga aktifitas pembelajaran kepada para siswa tetap berjalan. Walaupun mereka mereka terdampak Lockdown karena mereka juga tidak terpapar Covid-19.
“Setelah adanya penerapan Lockdown kami juga memang merasa resa, makanya kami langsung mengantisipasi dengan mendatangkan tim untuk melaksanakan penyemprotan di seluruh ruangan sekolah. Hal itu, untuk bisa memberikan rasa aman kepada para guru dalam menjalankan aktifitas pendidikan di sekolah,” terangnya.
Pihaknya hanya menghimbau kepada seluruh guru tersebut agar bisa mengikuti aturan dari pemerintah untuk kebaikan besama. Sebab kita sebagi warga baiknya taat dengan seluruh aturan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Palu. UTM