SMPN 3 Balinggi, Optimistis Tatap Seleksi FLS2N

Siswa SMPN 3 Balinggi saat berlatih pantomim, yang dibina langsung oleh guru pembina seni di sekolahnya. FOTO: MISBACH/MS

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Pembina Seni SMP Negeri 3 Balinggi, I Kadek Krydianto menyatakan optimisme anak-anak didiknya untuk bertarung pada seleksi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) rayon Sausu, Balinggi dan Torue (Sabatu), yang diagendakan pada 12 April 2025 mendatang.

“Untuk FLS2N di rayon Sabatu, ada beberapa sekolah yang menjadi peserta lomba, dengan tingkat kematangan yang sudah cukup baik. Sedangkan SMPN 3 Balinggi, adalah pendatang baru dalam proses seleksi ini. Tapi, tentunya kami siap dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki sekolah, baik siswa maupun guru, sebagai pembina seninya,” urai Krydianto kepada Mercusuar, di Balinggi, Sabtu (1/2/2025).

Krydianto mengungkapkan proses latihan masih cukup panjang, yakni sekitar dua bulan, sehingga guru-guru sebagai pembina seni juga punya kesempatan yang lebih lama, untuk memaksimalkan anak didiknya.

Untuk lomba-lomba yang diikuti oleh SMPN 3 Balinggi, kata Krydianto, adalah semua tangkai seni, yakni musik kreativitas tradisional, tari kreasi, ensambel musik, pantomim, ilustrasi desain grafis dan menyanyi solo.

“Untuk beberapa tangkai seni, seperti desain grafis dan pantomim, kami terbilang sekolah debutan, karena seleksi tahun lalu kami tidak ikut. Namun untuk kali ini, karena alokasi waktunya cukup lama, maka kami mencoba memaksimalkan potensi guru, yang memiliki kemampuan dalam melatih pantomim, dan mengakomodir bakat siswa,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Rayon I Sabatu, I Nyoman Sudimantra menjelaskan, seleksi awal FLS2N dilakukan di tingkat rayon yang terdiri atas tiga kecamatan, kemudian akan menjaring pemenang dari tiap sekolah yang akan mewakili Rayon I ke tingkat kabupaten, dan selanjutnya ke level provinsi dan nasional.

“FLS2N memiliki tujuan memperkuat karakter, menumbuhkan seni, serta bagaimana kemudian mengembangkan bakat dan minat siswa, khususnya dalam bidang seni. Yang terpenting, nilai kompetitifnya juga terus dipupuk, sehingga akhirnya menciptakan bibit seniman yang kompetitif dan kreatif,” tutur Sudimantra, yang juga Kepala SMPN 2 Balinggi.

Sudimantra menambahkan, FLS2N memiliki tujuan mulia yakni menghasilkan siswa yang tidak lupa dengan akar seni budaya di daerahnya, kemudian terus mendorong siswa agar lebih mengenal dan kemudian memiliki kemampuan dalam melestarikan budaya.

“Apalagi, kan, wilayah atau Rayon I kebanyakan dihuni oleh warga pendatang, sebagai daerah transmigrasi Jawa dan Bali, sehingga dengan hadirnya FLS2N para siswa bisa lebih mengenal akar seni dan budaya di tempatnya tinggal. Di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung,” tutup Sudimantra. MBH

Pos terkait