BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – SMPN 4 Palu membuat terobosan baru dalam dunia pendidikan yaitu dengan melarang keras seluruh penggunaan hp kepada seluruh siswa selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah.
Jadi setiap harinya sebelum siswa masuk sekolah harus menyetor hp mereka untuk dikumpulkan di salah satu ruang penitipan. Jika siswa kedapatan tidak mengumpulkan Hp tersebut, maka HP mereka akan disita selama tiga bulan. Jika mereka memaksakan untuk mengambil hp tersebut maka akan diberikan denda setengah harga dari hp tersebut. Tetapi mereka juga memperbolehkan para siswa menggunakan Hp di sekolah ketika ada surat izin dari wali kelas untuk digunakan dalam pembelajaran. Hp tersebut kembali mereka ambil ketika pulang sekolah.
“Larangan ini kami terapkan karena melihat di berbagai negara maju di dunia yang sudah tidak menggunakan hp ketika proses KBM di sekolah. Hp sebenarnya hanya bermanfaat sebagai komunikasi orang tua dan anak. Ini juga kami lihat di berbagai sekolah di daerah maju lainnya di Indonesia selama Study tiru mereka sudah tidak menggunakan hp selama di sekolah. Tentunya aturan ini juga sudah sesuai dengan kesepakatan orang tua dengan sekolah,” kata Kepala SMPN 4 Palu, Farida Batjo, Selasa (6/5/2025).
Pihaknya mengatakan larangan yang kami buat memang tidak ekstrem dengan melarang membawa hp ke sekolah tetapi boleh membawa hp hanya saja harus dititip di sekolah. Sebab mereka juga masih perlu untuk berkomunikasi dengan orang tua mereka masing-masing ketika pulang sekolah. Sebab menurutnya selama setahun di lakukan riset ternyata hp tidak banyak memberikan manfaat kepada para siswa lebih banyak buruknya dibanding manfaatnya.
“Kami juga melihat di umur mereka belum bisa menilai mana yang baik dan mana yang buruk untuk mereka lihat di Hp tersebut. Buruknya lagi waktu yang mereka habiskan lebih banyak di hp dibanding belajar. Contohnya saja ketika belajar ada siswa yang masih main Hp di belakang, istirahat mereka gunakan untuk main Hp terutama main game ataupun ada juga sudah main judi online. Makanya dampak buruk ini harus kita hilangkan mulai saat ini,” terangnya.
Tentunya program ini sangat baik untuk bisa dicontoh bagi seluruh sekolah di Kota Palu sebab dampak hp ini memang sudah buruk bagi perkembangan pengetahuan para siswa. Makanya program ini juga harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, sekolah maupun orang tua.
Contoh saja saat ini pengetahuan bisa dibantu menggunakan teknologi AI yang merupakan bawaan dari Meta, mulai dari Facebook, Instagram hingga Whatshap (WA) jadi ketika siswa diberikan soal mereka tinggal menanyakan jawaban tersebut di AI dan langsung secara otomatis bisa menjawab soal tersebut. Maka dengan kebiasaan menggunakan teknologi tersebut maka siswa sudah malas untuk berpikir maupun berkreasi karena bisa mereka dapatkan dengan menggunakan AI. UTM







