SMPN 7 Palu Canangkan Programkan Kaili Day

masaat

PALU, MERCUSUAR – Pada tahun ajaran baru ini, SMPN 7 Palu mencanangkan program Kaili Day di sekolah. Program tersebut merupakan salah satu upaya sekolah, untuk mengajarkan siswa agar mencintai tradisi dan budaya Kota Palu, sehingga tradisi tersebut bisa terus diketahui oleh generasi-generasi selanjutnya.

Bahasa daerah merupakan salah satu budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang, yang semakin memperkaya keanekaragaman budaya dan tradisi Indonesia. Di mana setiap daerah memiliki bahasa daerah masing-masing, begitupun Kota Palu.

“Kaili Day ini rencananya akan dilaksanakan setiap hari Jumat. Jadi, setiap hari Jumat setelah di luar ruangan, para siswa diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Kaili. Dengan begitu, siswa yang datangnya dari luar Kota Palu juga dapat belajar bahasa Kaili dan secara bertahap akan memahami budaya dan tradisi di Kota Palu,” kata Kepala SMPN 7 Palu, Masaat, Jumat (13/7/2018).

Mengingat saat ini, penduduk Kota Palu berasal dari berbagai wilayah yang memiliki tradisi dan budaya masing-masing. Menurutnya, sudah saatnya dunia pendidikan juga berkontribusi terhadap pelestarian dan pengenalan bahasa daerah Kota Palu, kepada penduduk yang berdomisili di Kota Palu namun berasal dari luar daerah Kota Palu.

Program ini kata dia, akan dijalankan jika mendapat persetujuan dari orang tua siswa. Nantinya, dirinya akan memaparkan maksud dan tujuan program tersebut kepada para orang tua siswa saat rapat bersama. Dengan harapan, program mendapat persetujuan dan dukungan dari orang tua siswa dan membiasakan anak mereka menggunakan bahasa kaili pada hari Jumat di sekolah, maupun di luar sekolah.

“Sehingga, tidak ada lagi kata malu menggunakan bahasa daerah, tetapi harus semakin bangga dan mencintai bahasa daerah Kota Palu. Sebab, jika bukan penduduk Kota Palu yang mencintai bahasa leluhurnya, siapa lagi yang akan menjaga budaya tersebut,” tambahnya. UTM

Pos terkait