TANAMODINDI, MERCUSUAR – SMPN 7 Palu mendapatkan pelatihan penanaman berbagai sayur hidroponik yang dilaksanakan oleh rombongan dari Ibu Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, Ny. Mastura Rusli Dg. Palabbi. Pelatihan tersebut sebagai upaya dalam mengembangkan tanaman sayur Hidroponik di sekolah.
Hidroponik merupakan budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah. Hidroponik menggunakan air yang lebih efisien, jadi cocok diterapkan pada daerah yang memiliki pasokan air yang terbatas seperti di sekolah.
Kepala SMPN 7 Palu, Masaat mengatakan sangat berterimakasi kepada rombongan Ibu Wagub Sulteng yang telah memberikan pelatihan tentang tanaman sayur Hidroponik. Dia mengatakan, dengan adanya pelatihan ini, pihaknya bisa mengembangkan berbagai tanaman sayuran.
“Selama ini memang kami kesulitan untuk menanam berbagai sayur karena lahan di sekolah sangat sedikit. Makanya dengan adanya pelatihan ini sangat baik karena tidak membutuhkan lahan luas seperti perkebunan,”katanya, Sabtu (7/3/2020).
Berbagai kelebihan dan keuntungan dalam mengembangkan tanaman hidroponik diantaranya, tidak membutuhkan tanah, air akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya dijadikan akuarium, Pengendalian nutrisi lebih sederhana sehingga nutrisi dapat diberikan secara lebih efektif dan efisien, Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan, Memberikan hasil yang lebih banyak, Mudah dalam memanen hasil, Steril dan bersih, Media tanam dapat digunakan berulang kali, Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma, dan Tanaman tumbuh lebih cepat.
“Intinya pengembangan tanaman ini sangat baik untuk sekolah karena selain bisa menanaman berbagai tanaman sayur. Media tanaman juga bisa sebagai penghias berbagai halaman maupun ruang yang ada di sekolah. sebab diperlukan kratifitas dalam membuat berbagai media yang bisa lebih menarik untuk dipajang,” terangnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut saat ini sekolah membuat berbagai tanaman hidroponik dari berbagai barang bekas.UTM