TICEB 2025, Eksplorasi Gagasan Potensi Wisata berbasis Ekonomi Biru

Foto bersama para pembicara dan peserta konferensi internasional bertajuk 3rd Tadulako International Conference on Economics and Business (TICEB) 2025, di aula Fakultas Kedokteran Untad, Senin (24/11/2025). FOTO: IMAM EL ABRAR/MS

PALU, MERCUSUAR – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad) menjadi tuan rumah konferensi internasional bertajuk 3rd Tadulako International Conference on Economics and Business (TICEB), yang digelar pada 24—26 November 2025. Kegiatan dibuka di Aula Fakultas Kedokteran Untad, Senin (24/11/2025).

Ketua Panitia, Arung Gihna Mayapada, Ph.D. mengatakan, konferensi tersebut dilaksanakan sebagai sarana diskusi akademis internasional yang menyentuh isu-isu berkaitan dengan ekonomi dan bisnis.

Pada tahun ini, tema yang ditentukan adalah “Sustainable Blue Economy: Tourism Business Perspective” atau membahas tentang ekonomi biru berkelanjutan dengan sudut pandang pariwisata.

“Tema ini relevan dengan daerah kita, yang dikelilingi oleh lautan dan potensi maritim. Melalui konferensi ini, kami berharap dapat mengeksplorasi sejumlah ide untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan sejalan dengan prinsip ekonomi biru,” tutur Arung.

Konferensi tersebut menghadirkan para pembicara kunci (keynote speaker) dari sejumlah kampus ternama di kawasan ASEAN. Masing-masing Assoc. Prof. Dr. Anees Janee Ale dari Universiti Sains Malaysia (Malaysia), Dr. Bruce Do dari Ho Chi Minh City University of Economics Finance (Vietnam), Dr. Mohd. Hairul Azrin Haji Besar dari Universiti Brunei Darussalam (Brunei Darussalam), Dr. Harun dari James Cook University (Singapura), dan Prof. Chalarce Totanan dari Universitas Tadulako (Indonesia).

Wakil Rektor Untad bidang Akademik, Prof. Dr. Andi Rusdin dalam sambutannya menyampaikan, salah satu tujuan kegiatan tersebut adalah mendalami berbagai penelitian dan aplikasi praktis terbaru, yang dapat mendorong pengembangan wilayah, terutama dalam konteks menjawab tantangan dan peluang global.

Menurutnya, kegiatan internasional tersebut dapat turut berdampak positif bagi Untad, salah satunya menguatkan reputasi Untad di kancah internasional.

“Menjadi tuan rumah TICEB akan memperkuat posisi Untad sebagai pusat diskursus akademi internasional, meningkatkan profil kami dalam panggung global. Event ini juga memfasilitasi hubungan langsung antara fakultas dan para mahasiswa kami dengan para ahli dan institusi internasional,” ujar Rusdin.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan tersebut dapat mempromosikan riset lokal, dengan menyediakan platform yang prestisius untuk para periset lokal, serta memastikan isu dan wawasan ekonomi dari Sulawesi Tengah dapat dibagikan dan dikenal pada kancah internasional. IEA

Pos terkait