Wali Kota Hadiri Seremoni Cinta dan Doa SMP IT Qurrota A’yun

Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Ballroom Hotel Aston Palu, Kamis (29/5/2025), saat SMP Islam Terpadu (IT) Qurrota A’yun Palu menggelar Seremoni Cinta dan Doa. FOTO: DOK HUMAS PEMKOT

TAVANJUKA, MERCUSUAR – Suasana haru dan penuh makna menyelimuti Ballroom Hotel Aston Palu, Kamis (29/5/2025), saat SMP Islam Terpadu (IT) Qurrota A’yun Palu menggelar Seremoni Cinta dan Doa. Acara ini menjadi bagian dari pelepasan siswa kelas IX Angkatan X Tahun 2025 yang telah menuntaskan masa belajarnya.

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, turut hadir dan menyampaikan sambutan yang menggugah semangat para hadirin. Dalam pesannya, ia menekankan pentingnya peran doa dan kesabaran dalam proses pendidikan anak.

“Kita tidak pernah tahu doa yang mana yang akan dikabulkan Allah. Sama halnya dengan proses pendidikan, kita tak bisa menebak kapan anak-anak akan menemukan kekuatannya. Maka teruslah berdoa dan bersabar,” ujar Hadianto.

Ia mengingatkan bahwa setiap anak memiliki fase perkembangan yang berbeda. Ada yang menonjol sejak dini, dan ada pula yang baru menunjukkan potensi terbaiknya saat SMA atau setelah menamatkan pendidikan formal. Karena itu, pendampingan orang tua harus dilandasi oleh kesabaran dan keyakinan akan hasil dari proses yang dijalani dengan baik.

“Mendampingi anak adalah ujian kesabaran bagi orang tua. Dan bagi para guru, jangan memaksa anak-anak langsung menjadi luar biasa. Sentuhlah hati dan jiwa mereka, karena di situlah benih masa depan tumbuh,” lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, wali kota juga menegaskan dukungan Pemerintah Kota Palu terhadap penguatan pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman. Salah satunya, melalui program pembiasaan Salat 40 hari berturut-turut yang digagas oleh Ustaz Irham, tokoh agama yang aktif membina spiritualitas pelajar.

Ia menyatakan, Pemkot Palu siap memberikan sertifikasi khusus kepada sekolah-sekolah yang mampu menjalankan program ini secara konsisten, termasuk penerapan disiplin salat Subuh, Magrib, dan Isya dengan dokumentasi kehadiran melalui paraf imam, serta Zuhur dan Ashar yang dilaksanakan di lingkungan sekolah.

“Jika sekolah mampu mendidik anak-anak agar tertib dalam salat dan aktif dalam kegiatan keagamaan, maka mereka layak diakui sebagai sekolah religius oleh Pemerintah Kota Palu,” tegasnya.

Selain menyoroti pendidikan, wali kota juga menyinggung isu kenakalan remaja dan bahaya narkoba. Menurutnya, keluarga memiliki peran sentral sebagai benteng utama dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.
“Masalah utama bukan sekadar pengedar, tapi lemahnya ketahanan keluarga. Jika keluarga kuat, anak-anak kita juga akan kuat dan siap menghadapi tantangan di luar sana,” katanya.

Menutup sambutannya, wali kota menyampaikan apresiasi kepada SMP IT Qurrota A’yun atas komitmennya dalam mengembangkan sistem pendidikan berbasis boarding school, yang dinilainya relevan dengan tantangan zaman.
“Kepada anak-anakku yang hari ini dilepas, selamat menempuh jenjang selanjutnya. Teruslah tumbuh menjadi pribadi hebat yang membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang tua. Jadilah cahaya bagi masa depan,” pungkasnya penuh haru dan harapan. RES

Pos terkait