MERCUSUAR – Menua adalah proses alamiah yang pasti dialami setiap orang. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung mengalami tanda-tanda penuaan lebih cepat setelah memasuki usia 50 tahun dibandingkan pria.
Hal itu bukan sekadar mitos, melainkan berkaitan dengan perubahan biologis, hormonal, dan gaya hidup yang memengaruhi tubuh wanita.
Studi yang dilakukan oleh University of Vienna dan dipublikasikan melalui earth.com menunjukkan bahwa antara usia 40 hingga 50 tahun, laju penuaan wajah pria dan wanita masih relatif sama. Tetapi setelah melewati usia 50, perubahan pada wajah wanita berlangsung lebih cepat.
Apa yang menjadi penyebab perempuan menjadi lebih cepat tua? Berikut ulasannya.
1. Perubahan Hormon Pasca-Menopause
Faktor paling utama adalah menopause, yang biasanya terjadi di rentang usia 45–55 tahun. Saat memasuki fase ini, produksi hormon estrogen menurun drastis.
Estrogen berperan penting menjaga elastisitas kulit, kelembapan, dan ketebalan kolagen. Penurunan estrogen membuat kulit menjadi lebih kering, tipis, dan mudah berkeriput. Selain itu, hormon ini juga berperan menjaga kesehatan tulang dan metabolisme.
Dengan kata lain, hilangnya estrogen menyebabkan percepatan penuaan pada kulit dan tubuh secara keseluruhan.
2. Penurunan Produksi Kolagen
Kolagen adalah protein utama yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. Setelah usia 50 tahun, produksi kolagen menurun lebih cepat. Menurut studi dermatologi, wanita kehilangan sekitar 30% kolagen dalam lima tahun pertama setelah menopause. Dampaknya, kulit mulai tampak kendur, garis halus muncul lebih jelas, dan kontur wajah berubah.
3. Perubahan Komposisi Tubuh
Seiring bertambahnya usia, metabolisme melambat dan massa otot berkurang. Pada wanita, hal ini lebih signifikan karena hormon yang membantu menjaga massa otot juga menurun. Lemak cenderung lebih mudah menumpuk di sekitar perut, pinggang, dan lengan. Kondisi ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga memengaruhi vitalitas dan kesehatan jangka panjang.
4. Risiko Kesehatan yang Meningkat
Setelah usia 50, wanita memiliki risiko lebih tinggi terhadap penyakit kronis seperti osteoporosis, hipertensi, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Penyakit-penyakit ini tidak hanya berbahaya, tetapi juga mempercepat proses penuaan organ dalam maupun tampilan luar.
5. Faktor Psikologis dan Sosial
Penuaan bukan hanya fisik, tetapi juga mental. Banyak wanita menghadapi stres, rasa kesepian, atau perubahan peran sosial setelah anak-anak dewasa atau pensiun. Faktor psikologis ini dapat mempercepat munculnya tanda penuaan melalui mekanisme biologis seperti peningkatan hormon stres (kortisol) yang merusak sel-sel tubuh.
6. Gaya Hidup yang Berpengaruh
Merokok, kurang olahraga, pola makan tinggi gula dan lemak, serta paparan sinar matahari berlebihan mempercepat penuaan. Jika kebiasaan ini sudah terbentuk sejak muda, efeknya akan semakin terlihat nyata setelah usia 50 tahun.
Meskipun penuaan tidak bisa dicegah, ada banyak cara untuk memperlambat prosesnya. Berikut beberapa cara untuk memperlambat penuaan.
Pertama, menjaga pola makan sehat dengan mengonsumsi sayur, buah, protein, dan makanan kaya antioksidan.
Kedua, rutin berolahraga. Latihan beban ringan sangat baik untuk menjaga massa otot dan kepadatan tulang.
Ketiga, perawatan kulit. Gunakan pelembap, tabir surya, dan perawatan yang merangsang produksi kolagen.
Keempat, manajemen stres: meditasi, hobi, dan menjaga hubungan sosial yang positif.
Kelima, cek kesehatan rutin: deteksi dini penyakit kronis dapat membantu menjaga kualitas hidup.
Wanita memang cenderung menua lebih cepat setelah usia 50 tahun, terutama akibat penurunan hormon estrogen dan kolagen yang signifikan. Namun, penuaan tidak harus menjadi sesuatu yang menakutkan. Dengan pola hidup sehat, perawatan yang tepat, dan sikap positif terhadap diri sendiri, wanita tetap bisa tampil bugar, percaya diri, dan penuh energi di usia senja. */TMU