MERCUSUAR – Banyak orang tergoda sama kepraktisan dry shampoo. Produk ini jadi penyelamat saat rambut lepek dan kita nggak sempat keramas. Tinggal semprot, langsung segar dan ready to go!
Namun, di balik manfaat instannya, ternyata ada bahaya dry shampoo yang sering diabaikan. Penggunaan yang terlalu sering atau sembarangan bisa memicu berbagai masalah mulai dari ketombe, iritasi kulit kepala, rambut rapuh, bahkan risiko kesehatan serius akibat kandungan kimia di dalamnya.
Melansir Healthline, dry shampoo bisa menyebabkan kerontokan dan kerusakan jika dipakai berlebihan, menimbulkan sumbatan folikel, rambut menjadi rapuh karena kandungan alkohol, dan menimbulkan iritasi.
Dry shampoo juga bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan iritasi, jika tidak dicuci rambut secara berkala, seperti dipublikasikan American Academy of Dermatology. Pemakaian sebaiknya dibatasi, misalnya setelah 1–2 penggunaan dry shampoo harus dicuci dengan sampo biasa.
Pemakaian harian bisa menyebabkan dermatitis kontak (iritasi atau alergi), kehilangan kelembapan, rambut menjadi kering dan mudah patah.
Pemakaian dry shampoo partikel aerosol seperti diungkap Livestrong bukan untuk pemakaian rutin setiap hari. Hal itu dapat memicu folikulitis, iritasi, terutama bagi kulit kepala sensitif atau yang punya kondisi kulit seperti dermatitis, psoriasis.
Berikut bahaya yang perlu diperhatikan, jika dry shampoo digunakan secara rutin dan berlebihan.
1. Pori-pori kulit kepala tersumbat
Partikel dry shampoo bisa menumpuk di kulit kepala jika tidak dibersihkan dengan keramas. Akibatnya pori-pori tersumbat, menimbulkan iritasi, gatal, dan ketombe.
2. Rambut jadi rapuh dan mudah patah
Dry shampoo tidak benar-benar membersihkan minyak, hanya menyerapnya sementara. Pemakaian berlebihan membuat rambut terasa kering di batang, sehingga mudah patah, bercabang, dan kusam.
3. Infeksi kulit kepala
Penumpukan residu dapat memicu pertumbuhan jamur atau bakteri, meningkatkan risiko folikulitis (infeksi folikel rambut) atau dermatitis seboroik.
4. Kerontokan rambut
Jika kulit kepala terus-menerus tertutup lapisan produk, sirkulasi udara dan nutrisi ke folikel rambut bisa terganggu. Lama-lama, ini bisa memperparah hair loss.
5. Efek kimia tertentu
Beberapa dry shampoo mengandung butane, isobutane, atau propane (bahan propelan aerosol) yang bisa menyebabkan iritasi pada kulit sensitif, bahkan berpotensi memicu masalah pernapasan bila sering terhirup.
6. Tidak menggantikan keramas
Dry shampoo hanya solusi sementara, bukan pengganti sampo biasa. Kalau dipakai terus menerus tanpa keramas, minyak, keringat, dan kotoran tetap menumpuk.
Berikut tips aman pemakaian dry shampoo, yang disarikan dari beberapa sumber: Gunakan maksimal 2–3 kali seminggu, jangan setiap hari, selalu keramas dengan air dan sampo biasa secara rutin, pilih produk dry shampoo dengan bahan yang lebih ringan dan hindari yang mengandung terlalu banyak alkohol, aplikasikan dari jarak ±15–20 cm, jangan terlalu dekat dengan kulit kepala. */TMU