PALU, MERCUSUAR – Musibah bencana alam di tiga provinsi di Pulau Sumatera, langsung ditanggapi secara cepat oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menerbitkan instruksi tentang mobilisasi nasional pengerahan bantuan dan relawan kemanusiaan untuk bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Hal itu, langsung direspon dengan cepat oleh Ketua DPW PKS Sulawesi Tengah, Muhammad Wahyuddin SST. Kepada Mercusuar, Selasa (2/12/2205) mengatakan instruksi ditandatangani langsung Presiden PKS, Dr. H. Al Muzzammil Yusuf, M.Si dan ditujukan ke seluruh struktur PKS hingga jenjang paling bawah.
“Ada beberapa poin penting yang disampaikan DPP melalui instruksi Presiden terkait tanggap bencana banjir Sumatera. Bahwa kepada Satgas Siaga Bencana DPP PKS di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal DPP PKS agar terus bergerak memimpin dan memobilisasi secara nasional pendataan korban serta pengerahan bantuan dan relawan kemanusiaan PKS untuk bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,”kata
Wahyuddin dalam keterangan persnya, Selasa 2 Desember 2025.
Dalam salah satu point Instruksi tersebut, bahwa kepada seluruh pejabat publik PKS, baik Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota maupun Kepala Daerah kader PKS seluruh Indonesia agar melakukan pemotongan gaji dan tunjangan untuk dana kemanusiaan.
Selain itu, agar dilakukan kolaborasi Bersama, Badan Pembinaan Pejabat Publik (BPPJ), Badan Pembinaan dan Pengembangan Wilayah (BPPW), Bidang Kepanduan dan Bela Negara (BKBN), dan Bidang Komunikasi dan Digital (KOMDIGI), serta DPW Seluruh Indonesia.
Juga diinstruksikan kepada struktur DPW PKS di Seluruh Indonesia yang tidak terdampak bencana untuk segera mengoordinasikan bantuan yang diberikan oleh para kader di wilayah masing-masing serta menyiapkan Relawan Kemanusiaan yang akan dikirimkan ke wilayah bencana untuk menyalurkan bantuan dan membantu pemulihan pasca bencana.
“Sejak awal berdirinya PKS. bahkan ketika masih bernama Partai Keadilan, Alhamdulillah, kami sudah melakukan respon secara cepat, terhadap bencana alam, tanpa memandang status sosial, bahkan kami selalu tiba lebih dulu di lapangan, insya Allah, kami terus menjaga keikhlasan dan profesional,” tutup Ustadz Wahyu. (MBH)






