PALU, MERCUSUAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu, Selasa (27/10/2020) mengelar debat kandidat calon walikota dan wakil walikota Palu dengan tema kesejahteraan masyarakat dan pelayanan. Debat pertama yang digelar oleh KPU Kota Palu kali ini moderatori oleh Dr. Intam Kurnia, M.Si.
Dalam debat kali ini, seluruh paslon Walikota dan Wakil Walikota Palu memaparkan visi misinya terkait kesejahteraan dan pelayanan masyarakat terutama penanganan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat pascabencana 28 September 2020 lalu.
Pada paslon nomor urut 1 Aristan-Wahyudin, Aristan memaparkan percepatan penanganan pascbencana yang dinilai telah gagal dijalankan pada masa pemerintahan Kota Palu saat ini, selain itu dirinya juga bertekad meningkatkan pembangunan serta sumber daya manusia (SDM) untuk membuka lapangan kerja untuk 12ribu orang usia produktif yang saat ini pengangguran, serta honor Rp1juta/bulan untuk honorer.
Sedangkan paslon Walikota dan Wakil Walikota Palu, Hadianto Rasyid dan dr. Renny Lamadjid selain membenahi prosedur penanganan pacabencana dan penyebaran dan dampak Covid-19. Paslon nomor urut 2 ini juga fokus bagaimana mensejahterakan masyakat dengan peningkatkan pelaku berbasis usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk peningkatkan perekonomian Kota Palu. Menurutnya UMKM menjadi ujung tombang dalam perekonomian masyarakat karena memiliki potensi lapangan kerja yang cukup besar.
Sedangkan paslon Hidayat-Habsa Yanto Panulele nomor urut 4 ini akan melanjutkan program dan rencana-rencana pembangunan Kota Palu sebagai Kota Palu destinasi yang dilandasi imam dan taqwa dengan memanfaatkan seluruh sektor berpotensi di Kota Palu.
Sebagai incumbent, selain terus menyelesaikan permasalahan penyintas, Hidayat ingin meneruskan rencana pembangunan Kota Palu kedepan dengan beberapa pembangunan yang sudah diprogramkan diantaranya pemasangan 18.000 lampu jalan, pembangunan jembatan VI, serta menjadikan daerah Palu Utara dan Taweli sebagai agro wisata.
Selanjutnya pasangan Imelda Liliana Muhidin-Arena Parampasi menjelaskan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Palu yang lebih baik. Menjadikan Kota Palu yg inovatif dan kompoetitif. Menjadi pemerintah yang melayani masyakarat terutama dengan pemenuhan serta percepatan pembangunan huntap untuk penyintas.
Imelda juga menjelaskan, di tengah Covid-19 saat ini, menurutnya pembangunan di Kota Palu harus menerapkan prokol kesehatan agar terciptanya kebiasaan baru di era new normal.
Pada debat pertama kali ini, Ketua KPU Kota Palu, Agussalim Wahid berharap, masyarakat bisa lebih mantap dalam memilih calon kepada daerah pada 9 Desember 2020 mendatang.
“Semoga debat ini menjadi sosialisasi serta edukasi kepada masyarakat dalam memilih kepada daerah pada 9 Desember nanti. Kami juga berharap, KPU menjadi referensi masyarakat dalam memilih secara tepat calon walikota dan wakil walikota kedepan,” jelasnya.
Naskah debat kali ini disusun oleh Hardi Ligua, S.HI, Drs. jamaluddin, M.Si, Dr. Mauled Moelyono, SE, MA, Dr. Muh. Yasin Nahar, SH, MH, Dr. Osgar Sahim Matompo, SH.,MH.CLA, Mokh. Ulil Hidayat, S.AG., M.Fil.I, dan Dr. Intam Kurnia, M.SI.RES