Hidayat Akui Warga Transmigran Berperan Pembangunan di Sulteng

HIDAYAT

PARMOUT, MERCUSUAR  – Calon Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Nomor urut 1, Mohammad Hidayat Lamakarate disambut Reog Ponorogo dan Jaran Kepang di Kota Raya, Parigi Moutong dari para warga transmigran asal Jawa Timur, dalam agenda kampanye tatap muka, Senin (26/10/2020).

Dalam orasinya, Hidayat Lamakarate mengakui bahwa sumbangsih warga transmigran terhadap pembangunan di wilayah Sulteng sangat baik.

 Ia mengemukakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat hingga kini transmigran di daerah ini mencapai 58.440 kepala keluarga atau 234.652 jiwa.  Pada 2018 lalu saja tercatat 2.720 kepala keluarga atau 10.340 jiwa transmigran di Sulteng dalam pembinaan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sulteng.

Sampai dengan 2017 lokasi permukiman transmigrasi yang telah terbangun mencapai 249 lokasi. Lokasinya tersebar di sejumlah wilayah Kabupaten di Sulteng utamanya di daerah-daerah pertanian.

“Pembangunan transmigrasi di Sulteng telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap pembangunan daerah khususnya,” ungkap Hidayat Lamakarate.

Cagub yang diusung Partai Gerindra, PDI Perjuangan, PSI, PBB, PKPI, dan Partai Gelora ini menyebutkan bahwa percepatan pertumbuhan kawasan dengan terbentuknya daerah pemekaran kabupaten dan kecamatan juga mendongkrak lanju pembangunan di daerah ini.

Menurut Cagub Sulteng yang berpasangan dengan Bartholomeus Tandigala ini, pertumbuhan dan pembangunan kawasan kantong-kantong produksi pertanian, tanaman pangan, dan hortikultura di daerah pemekaran juga merupakan sumbangsih dari masyarakat Jawa, Bali, dan Lombok.

“Dari catatan sejarah, program perpindahan penduduk Jawa, Bali dan NTB di Sulteng dimulai setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada 1950,” katanya.

Hal itu lanjut Hidayat, ditandai dengan program penempatan warga transmigrasi pertama sejumlah 50 kepala keluarga warga transmigrasi lokal masing-masing dari Desa Sidondo 25 kepala keluarga dan Desa Kaleke sebanyak 25 kepala keluarga.

Saat itu, kedua wilayah ini masih berada di wilayah administratif Kabupaten Donggala, sebelum Kabupaten Sigi mekar menjadi daerah otonomi baru.

Sumbangan transmigrasi pada aspek pemekaran dari unit permukiman transmigrasi menjadi desa definitif 177 desa atau sebesar 9,93 persen dari jumlah 1.781 desa di Sulteng. Kemudian, pemekaran kecamatan dari transmigrasi sebanya 22 kecamatan atau 12,94 persen.

Hidayat mencatat, dari aspek perluasan lahan pertanian dan perkebunan bertambah sebanyak 117.062 hektar atau sebesar 27,20 persen dari 430.344 hektar perkebunan unggulan dan sawah. BOB

Pos terkait