Momentum 77 Tahun Kemerdekaan RI, AHY Ajak Rawat Persatuan, Demokrasi dan Kebangkitan Ekonomi

7AA33EBF-306E-436D-8EAA-049A1E362D4D-654ee1ce

JAKARTA, MERCUSUAR – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) didampingi Annisa Larasati Pohan mengikuti Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi secara virtual, Rabu (17/8) pagi. Mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir dari kediaman, tahun ini AHY dan Annisa mengenakan pakaian adat Bali kombinasi warna Hitam, Putih & Merah yang melambangkan warna Tridatu.

Busana ini sengaja dipilih AHY sebagai simbol semangat optimisme untuk kita bangkit bersama menjemput sukses di masa depan. Serta menggambarkan seorang pemimpin hendaknya mampu memberi semangat kepada rakyatnya di tengah suasana suka ataupun duka. Pemimpin seharusnya memilki sikap semangat, penuh kasih, bertanggung jawab, berpengetahuan luas, berwibawa, adil, melindungi rakyat dan Pemimpin hendaknya juga bermurah hati (melayani) rakyatnya untuk tidak mengecewakan kepercayaan rakyatnya.

Bukan hanya itu, pilihan kombinasi warna yang dipilih juga memiliki arti. Warna hitam
adalah warna yang memberi kesan elegan yang melambangkan keanggunan, keberanian, ketenangan, kemakmuran dan warnanya generasi milenial. Sementara warna putih dan merah memberi kesan kebebasan dan keterbukaan, warna yang murni, suci dan bersih, simbol keberanian, kekuatan dan energi, juga gairah untuk melakukan tindakan (action), serta melambangkan kegembiraan.

AHY memaknai peringatan 77 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai momentum untuk merawat persatuan, demokrasi, dan kebangkitan ekonomi.

AHY menegaskan, Indonesia adalah negara besar. Negara ini, lanjutnya, bukan lahir dari pemberian kolonial. Negara ini dibangun di atas pemikiran-pemikiran besar dan langkah-langkah besar.

“Negara ini juga telah melalui sejarah panjang. Meski diguncang oleh berbagai macam pergolakan hingga benturan ideologi, baik yang kanan maupun kiri, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Indonesia tetap tak tergoyahkan. Indonesia lahir dan tetap mampu berdiri tegak karena komitmen kita untuk merawat persatuan bangsa,” kata alumni Kennedy School of Government, Harvard University tersebut.

Pos terkait