PALU, MERCUSUAR – Gubernur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid mengingatkan kepada jajaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS), untuk tidak segan menegur dirinya bersama Wakil Gubernur (Wagub), dr. Reny A. Lamadjido, jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan arah perjuangan yang telah dicita-citakan bersama.
“Jangan segan-segan menegur saya dan Ibu Reny, setiap saat, kalau ada hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan arah perjuangan kita. Karena ini adalah amanah kita bersama,” tegas Anwar, saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) VI PKS Sulteng, di salah satu hotel di Palu, Minggu (24/8/2025).
Ia menyebut, dukungan dari setiap parpol di Sulteng adalah modal penting untuk mewujudkan visi pembangunan yang dicanangkan melalui sembilan BERANI. Apalagi, PKS menjadi salah satu partai politik (parpol) pengusung pasangan Anwar-Reny pada Pilkada Provinsi Sulteng pada 2024 lalu.
“Program sembilan BERANI yang telah dijanjikan, Insyaallah, secara bertahap akan kita laksanakan. Dengan dukungan seluruh partai politik di Sulteng,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Anwar juga menyampaikan bahwa persaudaraan merupakan kunci utama dalam upaya pembangunan daerah. Ia menyebut makna persaudaraan adalah saling menyayangi dan tolong menolong dalam kondisi apapun.
“Orang-orang tua kita mengajarkan tentang pentingnya persaudaraan. Makna orang bersaudara itu mereka saling menyayangi kalau ada yang susah, akan datang sendiri tanpa diundang. Yang kedua, selalu bergotong royong dan saling tolong menolong dalam hal apapun,” ujar Anwar.
“Mudah-mudahan ini menjadi modal kita untuk membangun Sulteng ke depan. Kalau semua elemen bangsa dan stakeholder menerapkan makna persaudaraan ini, maka Sulteng ini Insyaallah ke depan akan benar-benar nambaso sesuai cita-cita kita bersama,” tandasnya.
Muswil VI PKS Sulteng diawali dengan pengukuhan unsur Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) PKS Sulteng dan 37 provinsi lainnya seluruh Indonesia, secara daring oleh Presiden PKS, Almuzammil Yusuf.
Selanjutnya, turut dilaksanakan pengukuhan seluruh unsur DPTW PKS Sulteng. Mulai dari Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan Dewan Syariah Wilayah (DSW) periode 2025-2030.
Realisasikan Rukun Persaudaraan
Ketua DPW PKS Sulteng, Muh. Wahyuddin dalam sambutannya menegaskan jajaran kepemimpinan di partai tersebut akan melanjutkan segala warisan jejak kebaikan dari periode sebelumnya. Sembari berikhtiar berinovasi untuk masa depan yang lebih baik lagi.
Ia menegaskan, Muswil bukan hanya agenda rutin lima tahunan, namun menjadi momentum bersejarah mengokohkan kembali semangat dan nilai-nilai kebersamaan. Selain itu, meneguhkan komitmen berorganisasi dengan tata kelola yang profesional, dan terus menyalakan semangat perjuangan untuk melayani masyarakat.
“Tema Muswil kali ini adalah ‘Kokoh Bersama Memajukan Sulteng’. Ini komitmen juang dan tekad yang membaja bahwa PKS Sulteng akan menjadi kekuatan moral, kekuatan politik dan kekuatan sosial yang memberikan dedikasi dan kontribusi nyata untuk kemajuan daerah dan bangsa,” tegas Wahyuddin.
Ia juga mengajak para kader dan pengurus PKS untuk merealisasikan rukun persaudaraan. Yakni taaruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami) dan takaful (saling melindungi) atau taawun (saling menolong).
Wahyuddin memberikan contoh persaudaraan kaum Muhajirin dan Anshar di masa-masa awal dakwah Nabi Muhammad SAW, yang lebih mendahulukan kepentingan orang banyak dibanding kepentingan pribadi. Hal itu, menurutnya, harus ditanamkan dalam nilai perjuangan di PKS.
“Inilah puncak yang harus kita realisasikan dalam berpartai. Bahwa kita bukan sekadar kumpulan fisik, ide atau gagasan, tetapi mari kita tumbuhkan kumpulan kita karena adanya keterikatan hati. Dari itulah kita berupaya merealisasikan apa yang sudah dicontohkan oleh Muhajirin dan Anshar, yaitu mereka mendahulukan kepentingan saudaranya walaupun dirinya sendiri sangat membutuhkan. Kader-kader PKS harus seperti ini, lebih mementingkan saudaranya, mementingkan urusan masyarakat dibandingkan dirinya sendiri. Jangan hanya jadi jargon dan simbol, harus kita realisasikan, Insyaallah,” tandasnya. IEA