Negeri 1000 Megalit, Lokasi Pencanangan Harus Banyak Megalitikum

PALU, MERCUSUAR  – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah menyoroti rencana penempatan lokasi pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit.

Ketua Komisi IV DPRD Sulteng Alimuddin Paada mengatakan lokasi pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit harus dilaksanakan di tempat yang terdapat banyak situs-situs megalitikum.

“Kalau tidak ada megalit di lokasi itu ya bagaimana orang tahu apa itu megalit dan bagaimana bentuknya karena tidak semua orang sudah melihat megalit,” terangnya dalam pertemuan dengan OPD terkait di Ruang Baruga DPRD Sulteng, Kamis (3/8/2023).

“Bukan hanya nama pencanangannya yakni Sulteng Negeri Seribu Megalit tetapi ada wujudnya yang bisa dilihat langsung,” tambahnya.

Alimuddin menjelaskan, selain dibuat di lokasi yang memiliki banyak situs megalit, pemerintah harus melakukan perbaikan pada infrastruktur jalan.

Ia menyarankan agar pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit pada Oktober 2023 mendatang harus matang. Jika belum layak maka perlu diusulkan ke gubernur.

“Usulkan ke Gubernur jika belum layak, waktu tinggal dua bulan, harus dipikirkan. Jangan sampai malu-maluin,” tutur Alimuddin.

Sementara itu, Anggota DPRD Sulteng I Nyoman Slamet mengatakan hal yang sama. Ia berharap agar pencanangan tersebut dibuat di lokasi terdapat banyak situs megalit.

“Kami harapkan bukan jadi kegiatan seremonial saja dan jangan hanya menghabiskan anggaran tetapi ada nilai dan dampak untuk pendapatan daerah dan masyarakat,” sebutnya.

Menurutnya, pada pencanangan Sulteng Negeri Seribu Megalit Dinas Kebudayaan fokus pada pelestarian budaya dan pengakuannya sementara Dinas Pariwisata pada promosi dan wisatanya.

“Keunikan Sulteng adalah megalit maka pencanangan ini harus matang dan dibuat semenarik mungkin,” ucapnya.TS/*TIN

Pos terkait