Debat Publik Paslon Cabup dan Cawabup Parmout digelar perdana di Swissbel Hotel Kota Palu, Selasa (22/10) menarik perhatian publik, bukan hanya soal muatan debat, tetapi retorika dan gaya panggung, menarik perhatian publik.
Laporan. Mohammad Misbachudin
Nur Rahmatu langsung menggebrak suasana, denga suara lantangnya, ketika moderator memintanya memaparkan visi dan misinya, dalam durasi watu tiga menit, tanpa helaan nafas, beberapa poin dalam kurun hampir satu menit, dituntaskan oleh Nur Rahmatu.
“Kami punya komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Parigi Moutong, jika saya terpilih bersama Arman Maulana,” tegas Paslon nomor urut dua itu, dengan suara menggelegar, langsung disambut riuhnya teriakan pendukungnya, yang memakai baju bertuliskan Membara.
Kontras dengan gaya dimainkan oleh Badrun Nggai, yang mendapatkan jatah pertama, sesuai dengan nomor urutnya, lebih tenang dan kalem, yang memberikan kesan tentang kedewasaannya dalam mempermainkan bahasa, sedikit kesan yang hadir, tentang dirinya yang matang dalam memimpin Parmout, selama dua periode menjadi wakil bupati, dan saat ini ditemani seorang pemuda, Muslih, yang bertagline Bagus.
Malam debat publik, yang mengusung tema, meningkatkan Kesejahteraan Dan Pelayanan Kepada Masyarakat, semakin bergairah, saat Bersinar, Paslon nomor tiga, pasangan Nizar dan Ardi, juga menambah intonasi suaranya, yang juga tidak kalah kuatnya, dengan Nur Rahmatu.
“Kami akan berupaya menata kota, mendekatkan pelayanan, memudahkan akses masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan mereka,” tandas Nizar Rahmatu, dengan suara khasnya, disambut teriakan para pendukungnya.
Selama tiga menit, Nizar seperti tidak memberikan jedah, untuk memberi ruang kosong, sehingga saat alaram berbunyi, tanda pemaparan tuntas dibeberkan, Nizar langsung menutupnya.
Suasana terdengar cukup riuh, teriakan pendukung, semakin menambah semangat para paslon untuk terus bersuara.
Tiba digiliran Pasangan Erwin dan Sahid, dengan ciri ciri khasnya sebagai mantan anggota DPRD Sulteng, dapil Parmout, selama tiga periode, dengan segudang pengalamannya, Erwin dengan ketenangannya, terus mengungkapkan visi dan misinya selama tiga menit, meskipun terdengar lebih lambat, tetapi pasti.
“Gerakan membangun desa, adalah sebuah program andalan kami, yang memiliki target, untuk kemudahan masyarakat dalam proses pelayanan,” tandasnya.