PALU, MERCUSUAR – Penyintas yang tinggal di Hunian Sementara (Huntara) Tavanjuka berharap Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang akan digelar pada tanggal 9 desember 2020 menghasilkan pemimpin yang peduli kepada nasib para penyintas.
Ana (45), penyintas Huntara Mamboro mengatakan, selama dua tahun terakhir penyintas sangat menderita di Huntara. Sementara kata dia, pemerintah kota Palu selama ini tidak pernah peduli dengan nasib mereka di huntara.
“Kami sudah pernah mengadukan masalah yang kami hadapi kepada Wali Kota, tetapi tidak pernah direspon. Kami sangat kecewa, apalagi persoalan huntara yang sudah mau berakhir tanggal 31 desember 2020. Kami hanya diminta untuk berbaik-baik sama pemilik lahan, begitu kah seorang pemimpin,” katanya.
Ana berharap, Pilwalkot kali ini betul-betul melahirkan pemimpin yang bisa berbuat untuk masyarakat kecil, terutama memperjuangkan nasib para penyintas di Huntara.
“Harapan kami Wali Kota yang terpilih pada Pilwalkot kali ini benar-benar pemimpin yang amanah dan peduli dengan nasip para penyintas.” Tuturnya.
Lebih lanjut kata Ana, pemilik lahan di Huntara Tavanjuka sudah memberikan ultimatum untuk segera mengosongkan bilik-bilik Huntara sebelum batas waktu yang disepakati berakhir.
“Pemilik lahan minta agar kami segera mengosongkan huntara sebelum batas waktu yang disepakati berakhir. Tapi, kami mau pindah dimana. Pemkot juga tidak memberikan kami solusi,” Kata dia dengan wajah sedih.
Menurut Ana, para penyintas sangat butuh perhatian pemerintah kota yang memberi solusi agar mereka segera memiliki rumah seperti sedia kala.
Dirinya berharap, Pilwalkot kali ini melahirkan sosok Walikota yang benar-benar memperhatikan kondisi para penyintas terutama mereka yang masih tinggal di Huntara.
Olehnya, Ana dan rekan-rekannya di Huntara akan benar-benar menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin yang peduli dengan nasib mereka. Dengan begitu kata dia, Walikota yang mereka harapkan betul-betul terwujud.
“Insya Allah, kami tidak akan sembarang memilih Walikota pada tanggal 9 desember mendatang. Kami akan betul-betul selektif, agar semua kepentingan para penyintas bisa di kerjakan dengan serius, kasihan kami sudah bertahun-tahun hidup dengan ketidak pastian,” ujarnya.FELIX-JW RESPECT