PALU, MERCUSUAR -Bawaslu provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak penyintas Perempuan untuk cerdas menolak politik uang, politisasi sara serta berita hoax yang menyebar di Pilkada 2020.
“kami berharap penyintas terkhusus perempuan agar lebih cerdas menolak politik uang . Kita ketahui perempuan memang sangat rentan di iming-imingi atau dijanjikan oleh paslon .Karena itu termasuk pelanggaran pidana,” kata koordinator divisi organisasi dan SDM Bawaslu Sulteng,Zatriawati.
Zatriawati mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada penyintas di beberapa titik hunian pasca bencana, baik yang ada di kabupaten Sigi dan juga kota Palu, sebagai langkah upaya untuk menangkal atau menimimalisasi terjadinya tindak pelanggaran selama kampanye baik secara pidana maupun administratif.
Meski diakuinya belum semua titik yang mereka jangkau, namun Bawaslu sudah mendatangi para penyintas untuk diberikan sosialiasasi terkait politik uang dan mengajak penyintas baik penyintas perempuan untuk menolak politisasi sara serta ujaran kebencian.
Ia menambahkan, hal ini menjadi kerja keras Bawaslu, bagaimana memberikan edukasi kepada penyintas perempuan, agar tidak mudah terpengaruh terhadap hal tersebut.
“ini menjadi tantangan pihak kami apalagi di tengah kondisi pandemi saat ini yang memang kebutuhan ekonoimi sangat di perlukan. Untuk itu, penyintas perempuan juga harus memanfaatkan dirinya untuk memastikan apakah sudah terdaftar di daftar pemilih tetap,”terangnya.
Ia juga mengingatkan kepada pasangan calon atau tim kampanye agar tidak memberikan janji berupa uang atau materi kepada para penyintas, khususnya perempuan sebagai imbalan untuk mempengaruhi pemilih.
Untuk itu Zatriawati berharap, kerjasama semua pihak termasuk media ikut serta memberikan informasi penting terkait bahaya politik uang yang bisa menyasar ke kaum perempuan.ISTIANA-JW PERFECT