PALU, MERCUSUAR – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Tengah terus menggaungkan semangat kolaboratif dan politik silaturahim. Penegasan sikap politik ini sebagai tindaklanjut seruan dari Presiden PKS, Ahmad Syaikhu kepada semua DPW dan DPD se-Indonesia.
Ketua DPW PKS Sulteng, Muhammad Wahyuddin, mengatakan politik silaturahim kebangsaan perlu dijalankan, karena Indonesia merupakan negara besar dan kaya Sumber Daya Alam (SDA), perlu melibatkan semua pihak untuk mengelolanya.
“Mengelola negara harus melibatkan banyak pihak, melibatkan banyak SDM, untuk memaksimalkan ragam sumber daya alam dan budaya. Oleh karenanya, kami di PKS Sulteng terus berupaya menindaklanjuti apa yang ditegaskan oleh presiden PKS, apa yang dimaksud dengan politik silaturahim. Sejak tahun 2021 kami keliling ke partai-partai berkunjung ke kantornya,”jelas Muh. Wahyuddin pada acara silaturahim dan ngopi bareng antara PKS, Partai Demokrat dan Partai Nasdem di Tanaris Cafe, Senin (27/6/2022).
Menurut Wahyuddin, silaturahmi antar Partai Politik biasanya hanya terjadi sebelum Pilkada dan Pemilu saja, namun setelah Pilkada dan Pemilu selesai, pertemuan itu tidak terjadi lagi.
Olehnya, Wahyuddin berharap, silaturahmi antar partai politik harus dibiasakan dan dijadikan budaya agar menjadi contoh baik di masyarakat
“Alhamdulillah kita harus membiasakan dan membudayakan, agar pertemuan antar partai politik ini terus berlangsung. Karena, masyarakat harus diajarkan, bukan hanya semangat bersaing dan semangat berkontestasi. Tetapi, ada semangat silaturahim dan semangat kolaborasi, bukan hanya semata-mata urusan kekuasaan,” jelasnya
Wahyuddin juga berharap, silaturahim antar parpol bisa mencairkan suasana di tengah masyarakat yang mengalami keterbelahan karena adanya perbedaan pilihan politik.
“Mudah-mudahan situasi seperti ini dijalankan juga partai-partai lain, karena ini akan memberikan contoh yang baik di masyarakat,”jelasnya.*/TIN