Rekapitulasi Pileg Parmout Tuntas, PDIP Catat Sejarah, Perindo Cukup Satu Fraksi

Rekapitulasi pemilihan legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) telah berakhir pada Minggu (3/3/2024), dengan banyak kejutan yang terjadi usai penetapan. Mulai dari PDIP yang merebut kursi Ketua DPRD, hingga Partai Perindo yang berhasil mencukupi satu fraksi, berikut laporannya.

Mohammad Misbachudin – Wartawan Mercusuar

Wajah Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Parmout, Alfred Masboy Tonggiroh terlihat sumringah di kantornya, usai KPU Parmout menetapkan partai berlambang banteng tersebut, merebut 7 kursi, masing-masing 4 kursi di dua daerah pemilihan (dapil), yakni dapil 2 dan dapil 3, sehingga dipastikan partainya akan memimpin DPRD Parmout lima tahun mendatang.

Secara detail, di dapil 2 yang memperebutkan 10 kursi, PDIP mendapat suara tertinggi yakni 9.540 suara, mendudukkan Arpan Sahar di posisi kursi pertama, kemudian Fatia, wartawan Harian Umum Mercusuar, di kursi ke-10. Lalu di dapil 3, para caleg memperebutkan 9 kursi, lagi-lagi PDIP meraih suara terbanyak, yakni 8.225 suara, yang memposisikan pemenang suara terbanyak Nurul Qirram, yang merupakan petahana, didampingi Feiny Mike Kairupan di kursi kedelapan.

Kemudian di dapil 4 Mastullah tetap tidak tergoyahkan, lalu di dapil 1 Imran Aimang yang juga petahana PAW dari Sugeng Salilama, berhasil mempertahankan kursinya. Di dapil 5, Ketua DPC PDIP, Alfred memperoleh suara signifikan yang mengunci tujuh kursi untuk partainya.

Kejutan selanjutnya, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Parmout yang saat ini dipimpin Yolanda Mambu, tidak bisa menyembunyikan kesan gembira, setelah KPU Parmout menetapkan partainya mendapatkan empat kursi di DPRD Parmout. Padahal, Perindo bukan partai yang diprediksi akan menambah satu kursi di parlemen. Namun kata Yolanda, dengan kerja keras kadernya, sehingga pada pertarungan kali ini, mendapatkan hasil cukup maksimal.

Meskipun dalam hasilnya, di dapil 1, Paulus Posodung sebagai petahana dengan rela menyerahkan kursinya untuk kader lain, Arnold. Kemudian kader Alkhairaat, Moh Irfain merebut kursi di dapil 2, lalu petahana I Wayan Murtama tetap mempertahankan kursi di dapil 3, sedangkan di dapil 4 kader partai besutan Hary Tanoesudibyo itu tidak mendapatkan jatah. Sementara di dapil 5, Yolanda Mambu, selain ketua partai, juga peraih salah satu kursi dari lima kursi yang diperebutkan.

Kejutan lainnya, salah seorang kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abdin yang notabene berada di nomor urut 10, ternyata mampu mendapatkan jumlah suara sebanyak 1.263, melampaui suara ketua partai yang berada di nomor urut satu. Sehingga dipastikan, sosok yang berstatus debutan itu duduk di kursi parlemen.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi peraih suara terbanyak di dapil ‘neraka’, yakni dapil 1, dengan raihan suara sebanyak 7.143 suara. Sayangnya, suara yang lumayan besar itu hanya mampu mendudukkan Moh Basuki, anak dari mendiang Yusup Berahima, yang pernah pula menduduki kursi di parlemen dengan partai yang sama. Hal itu karena beberapa partai besar seperti Nasdem, Gerindra, Golkar, PKB dan PDIP juga meraih suara yang tidak jauh berbeda. 

DEBUTAN MENGHIASI

Dipastikan beberapa nama debutan akan menghiasi wajah parlemen di Parmout. Di antaranya Fatia, Arnol, Basuki, Wardi, Moh Irfain, Abdin, Feny, Arpan, Yushar dan beberapa kader lainnya. Sehingga ke depannya, kata salah seorang warga Parmout, Hasan, para anleg diharapkan akan lebih energik mengawal kepentingan masyarakat yang diwakilinya.

Ada yang debutan, di lain pihak, ada pula yang harus menerima kekalahan. Di antaranya Saiful A Day dari PAN, selama 3 periode menjadi penguasa dapil 1, harus rela berada di kursi 11 di dapilnya. Kemudian Paulus Posodung, meskipun partainya lolos di dapil 1, tetapi tidak dengan dirinya, yang harus tercecer di bawah Arnol.

Yandra, kader Partai Hanura di dapil 3 pun harus ikhlas, jika dirinya dan partainya tidak lolos, atau tidak berada di 9 kursi yang diperebutkan, karena kalah dengan PDIP. Lalu Umi Kalsum di dapil 5 juga mengalami nasib yang sama, tidak lagi duduk di parlemen, padahal partainya masuk dalam 5 besar di dapil 5. Adalah Sugianto Rerungan, pemilik tempat wisata Sausu Glamping di Tambu, menjadi pemenang suara, dengan mendapatkan 2,786 suara, berselisih 304 dengan Umi Kalsum.

Menariknya, dalam perhelatan lima tahunan ini, ada juga yang politisi wajah lama dengan ‘baju baru’, ternyata masih dipercayai untuk mewakili suara rakyat. Di antaranya Adnyana Wirawan, sebelumnya di Partai Demokrat, hengkang ke Partai Golkar, dan berhasil melenggang masuk parlemen dari dapil 3. Lalu Imam Muslihun, juga dari partai Demokrat hengkang ke Partai Golkar, menembus salah satu dari 6 kursi yang diperebutkan di dapil 4.

Selanjutnya, Husen Mardjengi, yang sebelumnya di PDIP masuk ke Partai Amanat Nasional (PAN) di dapil 2, berhasil mendapatkan kursi ke-9 dari 10 kursi yang disediakan di dapil tersebut.

Bagaimana kabarnya partai ‘penguasa’ sebelumnya, yakni Gerindra dan Nasdem? Meskipun kedua partai itu masih mempertahankan dua petahana dari unsur pimpinan sebelumnya, yakni Faisan dan Sayutin, namun keduanya harus ‘head to head’ dengan Partai Golkar, yang juga meloloskan mantan ketua DPRD Parmout, Taufik Borman dari dapil 2. Ketiga partai tersebut sama-sama mendapatkan 5 kursi, terpaut 2 kursi di bawah PDIP. ***

Pos terkait