Tunda Pemilu, Rusak Tatanan Demokrasi

Moh. Sohibul Iman -482c7689
FOTO : Moh. Sohibul Iman

PALU-Humas Fraksi PKS DPRD Sulteng, dan DPW PKS SUlteng, dalam siaran
persnya menjelaskan, isu penundaan Pemilu yang saat ini lagi santer, menjadi isu
hangat yang diulas secara lugas, Wakil Ketua Dewan Syura DPP PKS, Moh
Sohibul Iman, Ph.D, saat menutup Konsolidasi dan Bimtek Pimpinan Fraksi PKS
se-Indonesia, Jumat 26 Maret 2022.
“PKS yang pertama menyatakan menolak penundaan Pemilu dan sampai saat ini
tetap konsisten. Alhamdulillah, sampai saat ini, dinamikanya sudah lima Parpol
yang ikut menolak penundaan Pemilu,”kata mantan Presiden PKS yang akrab
disapa Ustadz MSI.
Menurutnya, PKS menilai bahwa di balik penundaan Pemilu ada masalah besar
yang mengancam tatanan demokrasi yang saat ini, masih berjalan terseok-seok di
Indonesia saat ini.
“Penundaan Pemilu, merusak tatanan yang lebih besar hany untuk kepentingan
istana. Penundaan Pemilu, mengorbankan dan mengabaikan tatanan demokrasi
yang telah diperjuangkan dengan berdarah-darah oleh mahasiswa dan rakyat
sejak 1998,”kata Sohibul Iman.
Mengutip pendapat Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, ada empat indikator
matinya demokrasi di sebuah negara. Menurut Ustadz Sohibul, bahwa kematian
demokrasi, tidak hanya karena adanya kudeta yang dilakukan militer.
“Pemerintahan sipil yang dipilih melalui mekanisme demokrasi pun bisa
menyebabkan kematian demokrasi dan membawa pada pemerintahan yang
otoriter,”katanya.
Menurutnya lagi, bahwa indikator yang disebutkan Steven Levitsky dan Daniel
Zilbatt tersebut, mulai tampak saat ini. “Puncaknya adalah wacana yang digulirkan
pemerintah soal penundaan Pemilu 2024 hingga ke 2027,”sambungnya.
Masih menurut buku bagaimana Demokrasi Mati, bahwa kematian demokrasi
tidak lain akan kembali membawa Indonesia ke era otoriter sipil.
Dalam sambutannya sebelum menutup Bimtek, Ustadz Sohibul mengapresiasi
sikap tegas yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno
Putri, walaupun merupakan Partai utama pengusung Presiden, namun dengan
tegas ikut bersuara menyatakan menolak penundaan pemilu.
“Kami mengapresiasi sikap Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan,
yang komitmen dalam menjaga tegaknya demokrasi di Indonesia,
“tandasnya.*/TIN

Pos terkait