POSO. MERCUSUAR – Dalam rangka pemulihan keamanan dan ketertiban di Kabupaten Poso pascaberakhirnya perjalanan para DPO Mujahidin Indonesia Timur (MIT) sekitar akhir September 2022 lalu, Satgas Madago Raya masih meneruskan operasi dengan pola yang berbeda. Operasi Madago Raya yang dilaksanakan saat ini, lebih mengutamakan giat preemtif dan preventif.
Seperti yang dilakukan oleh Dai Polri, yang tergabung dalam Satgas II Pre emtif Operasi Madago Raya 2023, melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada seluruh elemen masyarakat, sehingga ke depan tidak ada lagi warga masyarakat Sulteng, khususnya Kabupaten Poso, yang terpapar dengan paham radikalisme dan terorisme.
Salah satunya melalui kegiatan khutbah Jumat, yang bertempat di Masjid Al-Ikhlas Desa Labuan, Kecamatan Lage Kabupaten Poso, pekan lalu.
Dalam khutbahnya, Dai Polri, Ipda Ilham Sriwan mengajak kepada para jemaah untuk mengambil intisari hikmah dari Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, bahwa hal itu adalah perjalanan keyakinan, yang perlu diyakini seyakin-yakinnya sebagai umat Rasullah SAW.
“Karena apabila kita meyakini dengan akal kita, mustahil perjalanan Isra Mi’raj bisa terjadi. Namun, itulah kekuasaan Allah, semua bisa terjadi atas kehendak-Nya. Dengan yakinnya kita, maka Allah SWT akan berikan kemuliaan kepada kita. Contohnya, sahabat Abubakar Assiddiq, diberi gelar Assiddiq karena orang yang pertama kali memercayai peristiwa Isra Mi’raj,” ujar Ipda Ilham.
Hikmah lain dari peristiwa Isra Mi’raj, kata Ilham, memberikan kabar gembira kepada Rasullah SAW untuk mengobati rasa sedih beliau, karena pada saat itu adalah tahun duka cita. Di mana 2 orang yang sangat disayangi, yang sangat dicintai dan sangat membantu Rasullah SAW dalam usaha dakwahnya yaitu istri dan pamannya telah meninggal dunia.
“Hikmah yang paling besar dan utama dalam peristiwa Isra dan Mi’raj ini, di mana Rasullah SAW mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk melaksanakan salat lima waktu,” tutupnya. ULY