POSO, MERCUSUAR – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Poso, dr. Taufan Karwur mengatakan sebagian masyarakat kemungkinan masih belum memahami dengan baik pengertian stunting.
Ia menjelaskan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Hal itu ditegaskan dr. Taufan Karwur, usai menghadiri rapat koordinasi stunting yang dipimpin Wakil Bupati Poso, M Yasin Mangun di aula kantor Bappelitbangda Poso, Jumat (9/12/2022).
Ditambahkan dr Taufan, kondisi tubuh anak yang pendek sering kali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.
Padahal, jelasnya, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.
“Salah satu fokus Pemerintah Daerah saat ini adalah pencegahan stunting. Upaya ini bertujuan agar anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan maksimal, disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global,” tutur Taufan.
Dijelaskannya, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.
Sering kali masalah-masalah nonkesehatan, kata Taufan, menjadi akar dari masalah stunting. Baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan. Karena itu, kesehatan membutuhkan peran semua sektor dan tatanan masyarakat.
“Gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak dalam masa pertumbuhan, memperbanyak sumber protein sangat dianjurkan, di samping tetap membiasakan mengonsumsi buah dan sayur,” beber Taufan.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan, lanjut mantan Direktur RSUD Poso ini, adalah memberikan hak anak untuk mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya, melalui imunisasi, yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas terdekat. ULY