POSO, MERCUSUAR – Kondisi pelabuhan laut Poso saat ini belum menunjukkan sesuatu yang mengembirakan. Meski kunjungan arus lalu lintas penumpang dan barang masih terjadi, namun aktifitasnya tidak seramai dulu, sebelum Poso dilanda konflik.
Untuk menggairahkan kembali aktifitas penumpang dan barang di pelabuhan itu, diperlukan campur tangan pemerintah daerah serta pelaku usaha, agar kondisi pelabuhan Poso bisa kembali dihidupkan dan ramai seperti yang diharapkan.
Demikian disampaikan Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Poso, Suleman Langge saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Kamis (16/2/2023).
“Kondisi Pelabuhan Poso hingga saat ini seperti yang Anda lihat sendiri. Ada aktifitas namun tidak ramai seperti pelabuhan laut pada umumnya. Hanya ada satu dua kapal yang bersandar. Kita ingin menggairahkan kembali, namun memang diperlukan campur tangan pemerintah daerah, utamanya bupati dan dinas terkait,” kata Suleman Langge.
Menurut Suleman, sejak dilantik menjadi Kepala UPP Poso September 2022 lalu, dirinya berkeinginan untuk melakukan audiens sekaligus silaturahmi dengan Bupati Poso untuk membahas pengembangan Pelabuhan Poso.
“Memang sudah ada niat untuk bersilaturahmi dengan Bupati Poso, namun karena kesibukan niatnya belum kesampaian,” imbuhhnya.
Ditambahkan Suleman, untuk mendukung kelancaran arus barang dan penumpang di Pelabuhan Poso, diperlukan sarana dan prasarana pendukung. Seperti terminal penumpang, penampungan peti kemas untuk barang serta dermaga yang memenuhi standar.
“Semua itu saat ini sudah tersedia. Tinggal sekarang bagaimana memanfaatkan fasilitas yang ada itu untuk digunakan oleh pemerintah dan masyarakat setempat,” paparnya.
Dirinya mengaku sudah pernah menemui sejumlah pelaku usaha di Kabupaten Poso dan mempertanyakan soal ekspedisi barang yang masuk ke Kota Poso. Rata rata melalui darat, baik dari Kota Palu maupun Makassar.
“Padahal jika menggunakan peti kemas, tentu harga pengiriman bisa ditekan dan jauh lebih murah. Karena untuk pelayaran dengan menggunakan kapal Pelni seperti Tol Laut, masih memeroleh subsidi dari pemerintah, sehingga biaya pengiriman jauh lebih murah. Dan rata-rata pelaku usaha yang saya temui mengaku sangat setuju jika ada sarana peti kemas di Poso,” jelas mantan Kepala UPP Luwuk itu.
Olehnya dia berharap, dengan adanya fasilitas yang dimiliki UPP Poso tersebut, baik masyarakat, pelaku usaha maupun pemerintah dapat memanfaatkannya sehingga arus barang dan penumpang bisa kembali bergairah. ULY