POSO, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Poso melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, bakal kembali mengaktifkan proses pembelajaran tatap muka di sekolah, pada semua jenjang satuan pendidikan, mulai dari PAUD/TK, SD dan SMP, menyusul surat edaran Bupati Poso tanggal 18 Juni 2021. Hal itu dilakukan menyusul jumlah kasus penyebaran covid-19 di wilayah ini sudah berada pada zona oranye.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Poso, Viktor Tumonggi kepada wartawan, Rabu (23/6/2021) mengatakan, rencana pembukaan kembali aktifitas tatap muka di sekolah, akan dimulai pada awal semester ganjil tahun ajaran 2021/2022, tepatnya pada 19 Juli 2021 mendatang.
“Jadi aktifitas pembelajaran tatap muka di sekolah yang selama ini hanya dilakukan di rumah, bakal kembali diaktifkan. Hal ini juga sesuai dengan surat edaran Bupati Poso, yang meminta agar proses belajar tatap muka di sekolah bisa diaktifkan, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” jelas Viktor, didampingi Kabid Pendidikan Dasar, Fuad Amhar Abdullah.
Kendati begitu, proses pembelajaran tatap muka di sekolah tambah Viktor, tetap memperhatikan sejumlah persyaratan, di antaranya jumlah rombongan belajar maksimal 18 siswa dalam setiap kelas, dengan menjaga jarak aman bagi siswa SD dan SMP. Sementara bagi PAUD/TK, dibatasi hanya 5 orang siswa per kelas.
Selain jumlah siswa yang dibatasi, durasi pertemuan juga dikurangi, menjadi hanya dua kali dalam seminggu dengan waktu pertemuan selama dua jam dalam satu hari.
Namun kata Viktor, jika dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka ini ditemukan ada siswa yang terpapar Covid-19, maka aktifitas akan kembali dihentikan sesuai zona wilayah.
“Kepala sekolah atau Dikbud Poso sewaktu waktu bisa menghentikan atau menonaktifkan kembali proses belajar mengajar jika diketahui ada siswa atau guru yang terpapar covid-19, atau ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan 5 M dalam pembelajaran tatap muka ini. Penghentian bisa juga kita lakukan berdasarkan zona wilayah tertentu atau secara serentak, jika kasus yang ada semakin meluas sambil berkoordinasi dengan Satgas Covid-19,” paparnya.
Sebelum tatap muka di sekolah diaktifkan, Viktor juga meminta agar semua guru yang akan mengajar sudah divaksin karena hal itu menjadi salah satu syarat pembelajaran tatap muka di sekolah.
“Guru yang belum divaksin, maka kami tidak akan izinkan untuk mengajar,” tutupnya.
Untuk diketahui, Pemkab Poso pernah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah beberapa waktu lalu. Namun hal itu kembali dihentikan, menyusul adanya peningkatan kasus covid-19 di wilayah itu. ULY