Personel Polres Poso Dibekali Tangkal Radikalisme

POSO, MERCUSUAR – Personel Polres Poso dan jajaran mendapatkan pembekalan dan sosialisasi, tentang menangkal intoleransi, radikalisme dan terorisme, di aula Andi Sapa Sudirman Polres Poso, Rabu (21/2/2024).

Kegiatan tersebut diinisiasi Densus 88 Antiteror Polri bekerja sama dengan Polres Poso, menghadirkan narasumber Sekretaris BPET Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan Pengurus LAKPESDAM PBNU, Dr. Muhammad Najih Arromadloni (Gus Najih).

Kegiatan tersebut dibuka secara virtual oleh Direktur Pencegahan Densus 88 AT, Brigjen Pol. Tubagus Ami Prindani dan Kasatgaswil Sulteng Densus 88 AT, Kombes Pol. Januario Jose Morais.

Turut hadir secara luring di aula Polres Poso, Kapolres Poso, AKBP Arthur Sameaputty, Wakapolres Poso, Kompol Basrum Sychbutuh, personel Densus 88 AT wilayah Sulteng, para PJU dan personel Polres Poso.

Dir. Pencegahan Densus 88 AT, Brigjen Pol.Tubagus Ami Prindani dalam arahannya mengatakan bahwa personel Polri harus bersih dari pemahaman intoleran, radikal dan teroris yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan di tubuh Polri.

Selain itu, menurutnya, personel Polri harus mengikuti paham yang moderat sehingga perlu dilakukan penguatan ideologi.

“Sebab negara kita memiliki kemajemukan dan kebhinekaan,” ucap Tubagus.

Sementara Kasatgaswil Sulteng Densus 88 AT Polri, Kombes Pol. Januario Jose Morais menghimbau seluruh anggota Polri yang hadir, baik dari personel Polres Poso maupun anggota Satgaswil Sulteng Densus 88 AT Polri, agar betul-betul mendengarkan dan menyimak dengan baik materi yang disampaikan oleh narasumber, sehingga menjadi pedoman dalam melaksanakan tugas nantinya.

Dr. Muhammad Najih Arromadloni dalam kesempatan itu tampil membawakan materi strategi menangkal paham intoleran, radikal dan teroris serta penguatan ideologi moderat di internal Polri.

Gus Najih juga menceritkan bagaimana fenomena Arab Spring yang terjadi di Timur Tengah sekitar tahun 2008, membuat beberapa negara Arab di Timur Tengah tidak bisa mengendalikan situasi konflik.

Ia mengajak kepada Personel Polri, perlunya melakukan penguatan ideologi moderat, agar tidak terpapar intoleransi, radikalisme dan terorisme. Sebagai warga sipil, Gus Najih sangat mengapresiasi kinerja Densus 88 AT Polri dalam upaya penanggulangan terorisme sehingga di tahun 2023 Indonesia Zero Attack. ULY

Pos terkait