POSO, MERCUSUAR – Sejumlah petani sawah di wilayah Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, kini mengeluhkan hasil panen mereka. Pasalnya saat ini, para petani mengaku kesulitan dalam memasarkan hasil panen beras yang tidak terjual.
Arfah, Ketua Kelompok Tani Poso Pesisir mengatakan, panen beras petani tidak terjual, diakibatkan pembeli dari Manado, Sulawesi Utara, kini tidak lagi membeli hasil panen beras di wilayah Poso Pesisir.
“Biasanya ada orang dari Manado yang beli beras di sini. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Malah, informasi pembeli yang dari Manado malah mengambil hasil panen beras di Kabupaten Parigi Moutong,” ujar Arfah.
Keluhan petani lain disampaikan oleh Muhdin. Menurutnya, sudah hampir tiga bulan terakhir hasil panen beras tidak tersalurkan ke pembeli. Hal ini dikarenakan langganan pembeli dari Manado tidak lagi membeli hasil panen mereka, sehingga petani bingung harus menjual kemana hasil panen beras.
“Kami tidak tahu mau menyampaikan ini kemana. Sementara kami harus turun lagi mengolah lahan pertanian. Di satu sisi kami tidak memiliki modal, karena modal kami hanya dari hasil penjualan hasil panen,” keluhnya.
Bahkan para petani sawah di Poso Pesisir tidak hanya mengeluhkan biaya modal untuk tanam, namun juga mengeluhkan tak punya uang untuk membiayai hidup keluarga mereka setiap harinya.
Terkait hal itu, salah seorang anggota DPRD Poso dari Fraksi Golkar, Ma’mur Lapido mengatakan, pihaknya akan berusaha menyelesaikan problem yang dialami warga Poso Pesisir, terutama meminta Pemerintah Kabupaten Poso bisa mencari solusi masalah tersebut.
“Kami dari dewan akan mendorong dan meminta kepada pemkab, agar bisa menyelesaikan masalah petani sawah, terkait hasil panen sawah mereka yang belum dapat terjual, yang jumlahnya sangat besar, demi kelangsungan hidup masyarakat petani,” ucap anggota Komisi II DPRD Poso itu usai menemui petani sawah Poso Pesisir Senin (15/3/2021).
Rencananya kata Ma’mur, jika permasalahan ini belum mendapat titik terang, DPRD Poso akan memanggil Pemkab Poso dan pihak Bulog serta pihak lainnya, untuk membantu menyelesaikan permasalahan petani sawah, karena hal itu berhubungan dengan kondisi ekonomi warga di Poso Pesisir.
Menurut Ma’mur, berdasarkan data hasil penyampaian masyarakat, saat ini terdapat sedikitnya 4000 ton beras milik petani di beberapa desa di wilayah Kecamatan Poso Pesisir, yang sama sekali tidak terjual.
“Saat saya turun lapangan, petani mengeluh ada 4000 ton beras hanya tersimpan tidak terjual. Saya meminta agar Bulog dan Pemkab harus sama-sama menyelesaikan masalah ini secepatnya. Permasalahan ini bukan untuk hari ini saja, namun ini untuk masa depan petani khususnya di wilayah Kabupaten Poso dan sekitarnya,” tegas Ma’mur Lapido. ULY