POSO, MERCUSUAR – Kepolisian Polres Poso menggelar rapat koordinasi dan deklarasi damai untuk pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) yang aman, damai dan sejuk di wilayah Kabupaten Poso pada Pemilu 2019.
Rapat koordinasi yang dirangkaikan dengan deklarasi pelaksanaan Pemilu Damai di Kabupaten Poso digelar di aula Andi Sappa Sudirman Mapolres Poso, yang dihadiri Pemda Poso, KPU Poso, Bawaslu Poso, Kodim 1307 Poso, anggota DPRD Poso, Pengadilan Poso, tokoh agama serta perwakilan Partai Poitik (Parpol) peserta Pemilu Senin (17/9/2018).
Pemda Poso melalui staf ahli Bupati Poso, Rudy Rompas mengatakan, pelaksanaan deklarasi damai untuk menyatukan komitmen, karena tidak lama lagi akan melaksanakan pesta demokrasi di wilayah Poso. Sehingga tetap menghormati serta menjunjung tinggi peraturan terkait pelaksanaan pemilu.
“Deklarasi damai ini ditujukan bagaimana agar pelaksaanaan Pileg dan Pilpres nanti dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Kapolres Poso, AKBP Bogiek Sugiyarto menyampaikan, jika semua yang menghadiri kegiatan ini mendukung proses pesta demokrasi agar berjalan dengan baik.
Kata Bogiek, terkait hal itu pihaknya nantinya akan melaksanakan operasi Mantap Brata yang mulai pada 20 September 2018, agar nantinya Sitkamtibmas dapat terjaga dengan baik.
Bogiek menjelaskan, berkaitan dengan pelaksaanaan Pemilu, bukan hanya menjadi tugas dari TNI dan Polri saja melainkan merupakan sebuah komitmen bersama seluruh unsur penting lainnya dalam masyarakat.
“Mengingat pelaksaanaan Pemilu 2019 nantinya akan dirangkaikan dengan Pilpres dan Pileg, maka potensi ancaman, tantangan, hambatan, gangguan (ATHG) akan dicegah, sehingga tidak menimbulkan masalah yang bisa merusak tahapan pelaksanaan Pemilu di Poso,” ujar Bogiek.
Sementara itu Dandim 1307 Poso, Letkol Inf Dody Triyohadi menyampaikan, Pemilu, Pilpres dan Pileg 2019 bertujuan memilih wakil rakyat kedepan,
selaku Dandim Poso pihaknya akan bersama dengan kepolisian melakukan pengamanan, agar dapat mewujudkan demokrasi yang baik.
Menurut Dandim, jika daerah Poso ini banyak memiliki potensi ancaman seperti terorisme dan hal lainnya. “Jangan dikarenakan hanya kepentingan segelintir orang sehingga kondusifitas yang telah terjaga sampai dengan saat ini harus dikorbankan,” jelasnya.
Komisioner KPU Poso, Wilianita Selviana, mengapresiasi pihak Polres Poso atas pelaksaanaan kegiatan ini sebagai bentuk dukungan untuk KPU Poso.
Ketua Bawaslu Poso Abd. Malik Saleh mengatakan, Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat yang harus dihormati dan dihargai. Malik berpesan dalam deklarasi damai ini yaitu peran aparat TNI-Polri harus netral, tokoh agama memberikan petuah-petuah sejuk, peserta Pemilu harus berintegritas.
Secara khusus kepada peserta Pemilu untuk tidak melakukan black campaign, money politik serta hal negatif lainnya. ULY