POSO, MERCUSUAR– Ratusan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Perjuangan Rakyat Kabupaten Poso, Sulteng, menggelar aksi demo, Senin (11/4/2022). Aksi yang digelar di depan kantor Bupati dan DPRD Poso itu, mengecam rencana pemerintah pusat terkait penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
Massa aksi yang terdiri dari gabungan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan sejumlah organisasi eksternal kampus itu, juga menyerukan tentang kenaikan harga sembilan bahan pokok dan kenaikan bahan bakar minyak oleh pemerintah, yang sangat membebani masyarakat.
Sambil membawa sapnduk dan pamflet, massa aksi melakukan long march dengan titik kumpul Kampus Universitas Sintuwu Maroso (Unsimar) Poso lau bergerak menuju ruas jalan Pulau Sumatera, kemudian Jalan Pulau Sulawesi (jalur dua), menuju Kantor Bupati Poso yang terletak di jalan Pulau Timor. Aksi massa kemudian berakhir di Gedung DPRD Poso di Jalan Pulau Buru.
Saat berada di depan kantor Bupati Poso, massa melakukan aksi orasi singkat mempertanyakan kenaikan harga bahan pokok serta wacana penundaan Pemilu dan tiga periode masa jabatan presiden.
Setibanya di depan kantor DPRD Poso, massa mendapat blokade dari aparat keamanan yang berjaga di pintu masuk. Sempat bersitegang dengan aparat, karena massa hendak memaksa masuk ke Gedung DPRD Poso. Namun setelah dilakukan negosiasi , massa kemudian diizinkan masuk dan disambut Ketua DPRD Poso, Sesi Kristina Mapeda, bersama sejumlah anggota dewan.
Di depan massa aksi, Ketua DPRD Poso, Sesi KD Mapeda, menyambut kedatangan mahasiswa dengan tangan terbuka, Bahkan menurutnya, apa yang menjadi aspirasi mahasiswa, juga merupakan kegelisahan anggota DPRD Poso selama ini.
“DPRD Poso juga tidak setuju dengan langkah-langkah inkonstitusional, termasuk dengan kenaikan harga sembako dan BBM. Karena itu kami menghimbau untuk sama sama berjuang melalui kapasitas dan jalur masing masing,” tegasnya.
Sementara dari hasil pertemuan tersebut, DPRD Poso mengaku akan menindaklanjuti dengan meneruskan aspirasi mahasiswa ke tingkat pusat.
Aksi unjuk rasa berjalan aman dan lancar dengan pengawalan ketat sekitar 150 aparat kepolisian yang dipimpin langsung Kapolres Poso AKBP. Rentrix Riyaldi Yusuf. ULY