POSO, MERCUSUAR – Sebanyak 485 peserta yang terdiri dari siswa SMAN 1 Poso Pesisir Selatan, SMKN 1 Poso Pesisir serta masyarakat Desa Betania dan Patiwunga, mengikuti kegiatan hipnoterapi yang diadakan Satgas III Preventif Ops Madago Raya, akhir pekan lalu.
Kegiatan tersebut berlangsung di empat lokasi berbeda, yaitu SMAN 1 Poso Pesisir Selatan, SMKN 1 Poso Pesisir, Kantor Desa Betania dan Kantor Desa Patiwunga.
Kombes Pol. Kurniawan Tandi Rongre, SIK, M.Si selaku Kasatgas III Preventif Ops Madago Raya sekaligus Dansat Brimob Polda Sulteng mengatakan hipnoterapi bukan sekadar terapi mental, tetapi juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah operasi.
Kegiatan Hipnoterapi bertujuan untuk memberikan terapi mental yang dinilai sangat bermanfaat bagi peserta.
Kegiatan tersebut diikuti 220 siswa SMAN 1 Poso Pesisir Selatan, 160 siswa SMKN 1 Poso Pesisir, serta 105 warga dari kedua desa.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu mengatasi permasalahan mental dan fisik masyarakat. Ini adalah bagian dari komitmen Satgas Madago Raya, untuk menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di wilayah Poso Pesisir Selatan,” ujar Kurniawan.
Kepala Desa Patiwunga, Jultian Lamasigi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas pelaksanaan hipnoterapi yang dilakukan oleh Satgas III Preventisf Ops Madago Raya.
“Kami sangat berterima kasih kepada Satgas III Preventif, yang telah memilih desa kami sebagai salah satu lokasi pelaksanaan hipnoterapi. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, terutama dalam meningkatkan kesehatan mental. Semoga kegiatan ini bisa berlanjut, dan memberikan dampak positif yang lebih besar lagi bagi desa kami,” ujar Jultian.
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 1 Poso Pesisir Selatan, Dedi Arianto Laganda juga memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut. Menurutnya, hal itu akan memberikan dampak positif bagi mental peserta didiknya.
“Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan hipnoterapi ini. Terutama bagi para siswa, terapi ini memberikan motivasi baru dan semangat dalam menjalani proses belajar mengajar. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan, untuk mendukung perkembangan mental dan karakter siswa,” pungkas Dedi. ULY