POSO, MERCUSUAR – Satuan Tugas (Satgas) II Preemtif Operasi Madago Raya menggelar Focus Group Discussion (FGD) Interdenominasi Gereja se-Kabupaten Poso, di salah satu hotel di Poso, Rabu (12/6/2024).
FGD yang dihadiri para Pendeta dan tokoh agama Kristen dari berbagai denominasi di Kabupaten Poso tersebut, bertujuan untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta mencegah radikalisme dan intoleransi di wilayah tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala Posko Satgas II Preemtif Ops Madago Raya, Kompol Mat Syukri menyampaikan bahwa FGD Interdenominasi Gereja merupakan salah satu kegiatan prioritas Satgas II Preemtif Ops Madago Raya-2024 Tahap II.
Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan peran para Pendeta dan tokoh agama Kristen, dalam menjaga kamtibmas dan mencegah radikalisme di Kabupaten Poso.
“Keberadaan Pendeta memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan dan pembangunan umat Kristiani di Indonesia. Bukan hanya sebatas untuk memimpin Gereja, namun juga dapat langsung menegakkan nilai-nilai keagamaan di tengah umat,” ujar Mat Syukri.
Ia berharap para Pendeta dan tokoh agama Kristen dapat menjadi ujung tombak, dalam menangkal paham radikal dan intoleransi di wilayah Provinsi Sulteng, khususnya di Kabupaten Poso.
“Ilmu yang diterima dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari di wilayah tempat tugasnya,” imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, dua narasumber juga dihadirkan untuk memberikan materi terkait dengan pencegahan radikalisme dan intoleransi. Narasumber pertama, Pdt. Dr. Sem Kolma Lassa, M.Th.,M.Mis (Ketua Majelis Daerah Sulteng GPDI), menyampaikan materi tentang “Tipikal Gerakan Intoleran dan Radikalisme di Zaman Gereja Mula-mula sebagai Cerminannya pada Masa Kini dalam Konteks Kab. Poso”.
Narasumber kedua, Pdt. Dr. Tertius Y. Lantigimo, M.Th (Ketua 1 Majelis Sinode GKST), menyampaikan materi tentang “Peran Pendeta/Pimpinan Gereja dalam Mencegah Sikap Radikal dan Intoleran Internal Gerejawi”. ULY