POSO, MERCUSUAR – Pemerintah Kelurahan Moengko, Kecamatan Poso Kota dalam waktu dekat akan kembali mengaktifkan Tempat Pengolahan Sampah Plastik Terpadu (TPST) yang berada di wilayah Moengko. Hal itu sebagai upaya menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Pengaktifan kembali TPST di Moengko juga dilakukan setelah pengelolahan sampah di wilayah tersebut dalam tujuh tahun terakhir tidak terlaksana.
Demikian itu disampaikan Lurah Moengko, Rutfiah Mangun pada kegiatan sosialisasi pemilahan dan pengelolaan sampah plastik Kelurahan Moengko menuju Poso cerdas, meraih kota adipura, Kamis (3/10/2019).
Kata Rutfiah, dengan TPST tersebut ia menginginkan warga Kelurahan Moengko memperoleh tambahan pendapatan dalam pengelolahan sampah plastik.
“Kami menginginkan ada pendapatan tambahan ekonomi warga, karena dalam setiap plastik yang dibuang ada nilai uang. Ini untuk memberikan pendapatan anak-anak pelajar di Moengko bisa punya pendapatan sendiri tidak membebani orang tua. Terpenting membuka lapangan pekerjaan bagi anak-anak panti asuhan di wilayah Moengko,” jelasnya.
Sementara TPST itu rencana diaktif kembali oleh Pemerintah Kelurahan Moengko pada bulan November 2019, sambil menunggu kedatangan alat pengelolahan sampah yang dibeli menggunakan anggaran kelurahan.
Ditambahkannya, dalam pengelolahan sampah pihaknya juga akan menyediakan bank sampah, TPST maju bersama. Tujuan dibangunnya bank sampah sebagai strategi untuk membangun kepedulian masyarakat agar dapat berkawan dengan sampah dan mendapatkan manfaat ekonomi langsung dalam mengelola sampah.
“Hari ini bentuk sosialisasinya, dan rencana pengaktifan TPST pada bulan November 2019 menunggu alat pengolahan sampah datang yang dibeli kelurahan. Kami juga membuka Bank sampah TPST Maju Bersama,” ujarnya.
Sosialisasi pemilahan dan pengelolaan sampah plastik juga dihadiri Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Poso Murniati, Putosi serta warga Moengko perwakilan dari beberapa RT.
Bupati Poso dalam sambutannya menyampaikan bahwa sosialisasi yang dilaksanakan itu sangat penting dan strategis untuk diikuti secara bersama, agar permasalahan sampah di masing- masing wilayah tidak menjadi momok bahkan menjadi sumber segala penyakit yang menggangu kesehatan. ULY