Siswa SMP di Poso Diduga Dilecehkan Oknum Gurunya 

PELECEHAN-618098fb
Gedung SMPN 1 Poso

POSO, MERCUSUAR – Seorang oknum guru berinisial DM (55) di Poso, diduga telah melakukan pelecehan seksual, terhadap beberapa siswanya yang berjenis kelamin laki-laki. Oknum guru laki-laki berinisial DM (55) yang selama ini mengabdi dan mengajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Poso Kota tersebut, dilaporkan oleh sejumlah siswa laki-laki yang ikut menjadi korban dugaan pelecehan seksual.

Kepala SMPN 1 Poso, Stienje Bestrise Kawahe yang dihubungi, membenarkan adanya dugaan pelecehan seksual tersebut yang dilakukan oleh DM.

Menurutnya, DM yang diketahui merupakan guru mata pelajaran IPA, dalam pengakuannya melakukan pelecehan kepada siswa laki-laki, dengan alasan aksinya tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran, yang harus dipraktekkan langsung.

“Memang betul laporan dan keluhan dari siswa terkait dugaan pelecehan itu ada. Oknum guru yang bersangkutan sudah saya panggil dan mengakui perbuatannya, dengan alasan aksinya tersebut bagian dari praktek mata pelajaran IPA, yang biasa disebut ilmu gerak,” ujar Stienjhe.

Kepala sekolah lebih rinci menjelaskan, jika dalam melakukan aksinya, setiap siswa laki-laki yang terkesan nakal atau suka membolos, diajak masuk ke ruangan untuk diberikan teguran atau sanksi. Tapi anehnya, DM justru memegang alat kelamin siswa laki-lakinya.

Diakuinya, atas kejadian yang berulang tersebut, para siswa yang menjadi korban akhirnya melaporkan ulah dari DM kepada guru-guru lain, hingga menjadi pembicaraan di kalangan para siswa dan guru setempat.

“Kalau saya melihat ini seperti penyakit. Siswa laki-laki yang nakal dia pegang alat kelaminnya. Saya sudah tegur langsung apapun alasannya, tidak boleh guru ataupun siapa main tangkap kelamin orang, apalagi dia seorang guru,” jelas Stienjhe

Pihak kepala sekolah juga menjelaskan, pasca kejadian tersebut, pihaknya telah melakukan pemeriksaan secara langsung terhadap pelaku dan meminta untuk tidak mengulanginya lagi, apalagi dengan alasan aksinya tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran IPA.

Hingga berita ini diturunkan, oknum guru DM masih tetap melakukan aktifitas mengajar, meskipun pihak sekolah sendiri akan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Komnas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Poso.

Langkah tersebut diambil agar dilakukan pemeriksaan terhadap pelaku DM sebagai sanksi, agar tidak mengulangi lagi perbuatannya. ULY

 

Pos terkait